
Ini Saham Tercuan-Terbuntung Akhir Pekan Lalu

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.
![]() |
Saham emiten jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi yakni PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) kembali memimpin jajaran top losers pada perdagangan akhir pekan lalu. Saham NANO ditutup ambruk 9,38% ke posisi harga Rp 29/saham.
Nilai transaksi saham NANO pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 16,14 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 529,06 juta lembar saham. Asing melepas saham NANO sebesar Rp 4,63 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak 7 November hingga akhir pekan lalu, saham NANO belum pernah mencetak penguatan, di mana saham NANO sudah terkoreksi sebanyak 5 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham NANO ambles 35,56%, sedangkan dalam sebulan terakhir saham NANO ambrol 36,96%.
Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham NANO. Namun jika melihat kinerja keuangannya, pada semester I-2022 NANO mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,1 miliar naik 78,9% dibandingkan dengan pendapatan neto pada periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 sebesar Rp 7,74 miliar.
Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi Covid-19, NANO juga tetap optimis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Untuk diketahui, NANO berdiri sejak tahun 2019 dan bergerak di bidang jasa layanan sains, teknologi riset dan pengembangan, serta rekayasa material dan nanoteknologi.
Sejak tahun 2019, bisnis perseroan terus-menerus mengalami pertumbuhan di mana pada saat ini perseroan telah memiliki layanan riset dan pengembangan dan tiga layanan lainnya untuk tahap implementasinya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]