Top Gainers & Losers

Saham Pendatang Baru Kasih Cuan Gede, Kecuali Milik Saratoga

aum, CNBC Indonesia
08 November 2022 12:08
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan koreksi 0,44% ke 7.071,32 pada penutupan perdagangan sesi I siang ini. Pelemahan terjadi di tengah banyaknya sentimen positif terutama pasca rilis data produk domestik bruto (PDB) RI kuartal III-2022 yang tumbuh positif.

Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,94 triliun dengan melibatkan lebih dari 23 miliar saham yang berpindah tangan 937 kali.

Sementara, mayoritas saham siang ini terpantau mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 241 saham yang menurun dan 231 saham yang mengalami kenaikan, serta sisanya sebanyak 217 saham stagnan.

Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajarantop gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers

Berikut lima sahamtop gainers pada perdagangan sesi I siang ini, Selasa (8/11/2022).

  1. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), naik 35%, ke Rp 135/unit
  2. PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), naik +22,55%, ke Rp 250/unit
  3. PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR), naik +15,83%, ke Rp 139/unit
  4. PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), naik +11,73%, ke 400/unit
  5. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), naik +6,34%, ke Rp 151/unit

Saham emiten properti pengelola Balikpapan Superblock, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) memimpin deretantop gainerspada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 36,71 miliar denganvolume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 271,93 juta unit saham.

Pada perdagangan perdana hari ini, harga saham BSBK bergerak konsisten di Rp 135/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham BSBK mencapai Rp 3,39 triliun.

BSKB melepas sebanyak 2.750.000.000 saham melalui penawaran umum perdana. Harga penawaran sebesar Rp 100 per saham. Sehingga, dana yang diperoleh sebesar Rp 275 miliar.

PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi ini.

Bersamaan dalam IPO, BSBK juga akan melaksanakan konversi utang kepada kreditur sebesar Rp 234,17 miliar dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp 100 per saham. Sehingga kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2.341.713.397 saham.

Wulandari Bangun Laksana juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi kreditur dan calon investor yang membeli saham dalam penawaran umum perseroan ini. Setiap pemegang 100 saham baru berhak memperoleh 137 waran. Setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 125 per lembar.

Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp 200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara dan sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan.

Sebagai pengembang properti yang berbasis di Kalimantan Timur (Kaltim), perseroan tak mau ketinggalam dalam memanfaatkan momentum peluang bisnis apalagi seriring dengan berpindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini, Selasa (8/11/2022).

1. PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), turun -8,89%, ke Rp 41/unit

2. PT Prudelta Lestari Tbk (DMAS), turun -6,67%, ke Rp 168/unit

3. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun -3,33%, ke Rp 7.975/unit

4. PT Pan Brothers Tbk (PBRX), turun -2,98%, ke Rp 163/unit

5. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), turun -2,78%, ke Rp 875/unit

Saham Nanotech Indonesia Global Tbkk (NANO) kembali menjadi emiten yang bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,35 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 415,68 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham NANO bergerak di rentang Rp 38-43/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham NANO mencapai Rp 162,83 miliar.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 31 Oktober hingga Senin (7/11/2022), saham NANO tercatat hanya sekali menghijau, dengan 4 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini saham NANO telah mengalami penurunan 9,52% sepekan dan ambles 20,84% sebulan terakhir.

Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham NANO. Namun jika melihat kinerja keuangannya, pada semester I-2022 NANO mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,1 miliar naik 78,9% dibandingkan dengan pendapatan neto pada periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 sebesar Rp 7,74 miliar.

Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi Covid-19, NANO juga tetap optimis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Next Page
Top Losers
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular