
Sudah Menguat 3 Hari Beruntun, IHSG Masih Mau Ngegas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 0,81% ke 7.102,396 awal pekan kemarin. Dengan demikian, IHSG sukses mencatat penguatan 3 hari beruntun.
Sentimen positif datang dari luar dan dalam negeri yang membuat ruang berlanjutnya penguatan pada perdagangan Selasa (8/11/2022).
Dari luar negeri, harapan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan mengendurkan laju kenaikan suku bunganya membuat Wall Street melesat. Penguatan tajam kiblat bursa saham dunia tersebut tentunya memberikan sentimen positif ke IHSG.
Sementara itu dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia dilaporkan lebih tinggi dari ekspektasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan realisasi produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2022 tumbuh 5,72% (year on year (yoy). Rilis tersebut sedikit lebih tinggi dari proyeksi pemerintah 5,7%, dan Bank Indonesia (BI) 5,5%.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6%.
IHSG pun mampu menembus 7.100 lagi pasca pengumuman tersebut.
Secara teknikal, IHSG masih bergerak di atas Bullish Trendline yang dibentuk sejak pertengahan Mei lalu.
Kemudian pada pekan lalu, rerata pergerakan 200 hari (Moving Average 200/MA 200) di kisaran 6.970 mampu menahan penurunan IHSG.
![]() Foto: Refinitiv |
Bursa kebanggaan Tanah Air ini sudah berada di atas MA 50 di kisaran 7.100. Jika mampu bertahan di atasnya IHSG berpeluang menguat ke 7.130 - 7.140. Penembusan ke atas level tersebut akan membuka ruang penguatan ke 7.170.
Namun, risiko koreksi juga cukup besar melihat indikator Stochastic pada grafik harian maupun 1 jam berada di wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Jika kembali ke bawah 7.100, IHSG berisiko turun ke 7.070. Support selanjutnya berada di kisaran 7.050 - 7.030.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Musim Laporan Keuangan, Ini Emiten Yang Mulai Diborong
