CNBC Indonesia Research

Cek List Saham Murah Ga Murahan, Layak Serok Akhir Tahun?

Putra, CNBC Indonesia
04 November 2022 06:55
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak terasa tahun 2022 tersisa dua bulan lagi. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki portofolio investasi. Salah satunya dengan cara fokus mencari saham dengan valuasi terdiskon.

Secara sederhana suatu investasi dikatakan baik dari sisi return maupun risiko jika seorang investor mampu untuk membeli saham dengan valuasi murah tetapi tidak murahan.

Mencari saham-saham yang salah harga bisa dikatakan suatu hal yang menarik untuk dilakukan. Namun untuk menemukannya adalah hal yang gampang-gampang susah.

Tantangan pertama mencari saham-saham salah harga adalah banyaknya opsi. Lebih dari 700 perusahaan sahamnya diperdagangkan di Bursa.

So, pertama yang harus dilakukan adalah menyortir. Untungnya di Bursa ada indeks yang berisikan saham-saham pilihan yang sudah disortir atau yang sering disebut konstituen.

Selain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks yang sering dijadikan acuan dalam berinvestasi adalah indeks LQ45.

Setidaknya saham yang masuk ke dalam LQ45 adalah saham yang memiliki fundamental baik dan likuid diperdagangkan di pasar.

Setelah menemukan saham-saham yang mungkin dipilih untuk investasi, tahap kedua adalah dengan menyortir lagi mana saham yang valuasinya murah.

Model valuasi yang simple tetapi cukup reliable dan umum digunakan adalah mengukur harga suatu saham dibandingkan dengan laba (Price to Earnings/PER) dan nilai buku atau modalnya (Price to Book Value/PBV).

Perlu diketahui, PER dan PBV akan sangat tergantung dari model bisnis hingga jenis industri. Namun secara umum, berdasarkan rule of thumb, suatu saham dikatakan murah apabila memiliki PER di bawah 10 kali dan PBV di bawah 1 kali.

Dari 45 saham yang tergabung ke dalam indeks LQ45, berikut adalah saham-saham yang valuasinya masih termasuk murah dan layak untuk jadi investasi.

Kode

Nama Saham

PER

PBV

Dividend Yield

INDF

Indofood Sukses Makmur Tbk.

9.65

1.08

4.36%

BBNI

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

9.5

1.34

1.57%

JPFA

Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

8.47

1.26

4.36%

ASII

Astra International Tbk.

8.3

1.36

3.75%

PGAS

Perusahaan Gas Negara Tbk.

6.64

1.24

6.41%

ERAA

Erajaya Swasembada Tbk.

6.51

1.05

5.51%

UNTR

United Tractors Tbk.

5.47

1.46

4.00%

BBTN

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

5.32

0.75

1.47%

MNCN

Media Nusantara Citra Tbk.

5.1

0.68

0.98%

TINS

Timah Tbk.

4.61

1.42

4.57%

INKP

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

4.53

0.7

0.51%

HRUM

Harum Energy Tbk.

4.42

1.91

0.19%

ITMG

Indo Tambangraya Megah Tbk.

3.6

2.23

9.77%

MEDC

Medco Energi Internasional Tbk.

3.54

1.46

1.32%

PTBA

Bukit Asam Tbk.

3.24

1.65

18.36%

ADRO

Adaro Energy Indonesia Tbk.

3.1

1.4

8.04%

Apabila melihat saham-saham di atas, maka bisa dilihat bahwa selain valuasi, kemampuan perusahaan dalam membagikan keuntungan bisnis ke pemegang saham (dividen) juga ikut diperhitungkan.

Memang secara sekilas terlihat saham-saham yang murah ini datang dari sektor komoditas baik batu bara maupun migas yang memiliki PER yang amat murah yakni di bawah 5 kali, akan tetapi perlu diingat bahwa saham-saham ini merupakan saham siklikal yang laba bersihnya amat dipengaruhi dengan siklus harga komoditas, sehingga laba nya yang saat ini sedang tinggi-tingginya karena kenaikan harga komoditas, akan sulit untuk dipertahankan dalam jangka waktu panjang.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular