Top Gainers-Losers Sesi I

Biar Happy Weekend, Cek Saham Tercuan dan Terboncos! Punya?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
28 October 2022 12:37
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) mampu memimpin jajaran top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Jumat (28/10/2022), sementara saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bernasib 'apes' memimpin jajaran top losers kali ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah 0,61% ke 7.048,22 pada penutupan perdagangan sesi I, di tengah bervariasinya bursa saham Amerika Serikat (AS) kemarin setelah merespon data pertumbuhan ekonomi AS pada periode kuartal III-2022.

Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 7,4 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliar saham yang berpindah tangan 730 kali.

Sementara, mayoritas saham siang ini terpantau mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 327 saham yang melemah dan 190 saham yang mengalami kenaikan, serta sisanya sebanyak 161 saham stagnan.

Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers

Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini, Jumat (28/10/2022).

1. PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI), naik +28,4%, ke Rp 208/unit

2. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM), naik +21,01%, ke Rp 144/unit

3. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), naik +11,19%, ke Rp 318/unit

4. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharm (CARS), naik +8,97%, ke Rp 85/unit

5. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), naik 7,69%, ke Rp 182/unit

Saham emiten asuransi yakni PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 44,62 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 231,39 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham MTWI bergerak di rentang Rp 161-216/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham MTWI mencapai Rp 317,37 miliar.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 17 Oktober hingga Kamis (27/10/2022), saham MTWI tercatat 4 kali menghijau dan 5 kali merah. Dengan ini saham MTWI masih mencatatkan kenaikan sebesar 49,64% sepekan, dan melesat 57,58% sebulan terakhir.

Jika menilik kinerja laporan keuangannya per semester I-2022, MTWI masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 4,12 miliar.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa MTWI telah berhasilmengantongi izin right issuedan akan melakukan aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I) sebanyak-banyaknya 1,39 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Nantinya, setiap pemegang 12 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 16 Desember 2022 pukul 16.15 WIB berhak atas 11 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru. Namun, Malacca Trust belum menetapkan harga pelaksanaan, begitu pula dengan perkiraan dana segar yang akan dihimpun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip pada Jumat (28/10/2022),HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 hari,mulai 20 Desember 2022-26 Desember 2022.

"HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi," demikian yang dikutip dari keterbukaan informasi.

Sementara, tujuan pelaksanaan PMHMETD I adalah untuk memperkuat permodalan dalam rangka menjaga rasio kesehatan keuangan sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh regulasi yang berlaku.Dalam hal ini akan dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja dengan menambah portofolio investasi guna meningkatkan kapabilitas risiko beban sendiri(owned retention).

Untuk diketahui, emiten bersandi saham MTWI ini telah mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)pada9 September 2022. Perseroan berencana menggunakan dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk menambah modal kerja.

Secara umum pelaksanaan right issue akan memberikan dampak secara langsung terhadap struktur permodalan dan likuiditas saham perseroan.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini, Jumat (28/10/2022).

1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), turun -6,92%, ke Rp 4.980/unit

2. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), turun -6,76%, ke Rp 3.450/unit

3. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), turun -6,48%, ke Rp 202/unit

4. PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD), turun -6,45%, ke Rp 87/unit

5. PT Panin Financial Tbk (PNLF), turun -6,34%, ke Rp 665/unit

Saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi emiten yang bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 140,94 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 28,21 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham UNVR bergerak di rentang Rp 4.980-5.075/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham UNVR mencapai Rp 189,99 triliun.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 17 Oktober hingga Kamis (27/10/2022), saham UNVR tercatat hanya 3 kali merah, dan 6 kali menghijau. Dengan ini UNVR telah mencatatkan penurunan mencapai 6,04% sepekan, tetapi masih naik 3,11% sebulan terakhir.

Penurunan saham UNVR terjadi setelah Perseroan melaporkan kinerja keuangannya pada kuartal III-2022.

Unilever mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 31,5 triliun, bertumbuh sebesar 5% year on year, atau 2,3% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2021. Selain itu, Unilever juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3% year on year dengan membukukan laba sebesar Rp 4,6 triliun.

Market share perseroan meningkat dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya, baik secara value maupun volume. Bisnis e-Commerce dan Unilever Food Solutions (UFS) bertumbuh lebih dari 50% selama kuartal ini.

Di sisi lain, Unilever terus menjalankan lima prioritas strategis, yakni memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar. Memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment.

Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce), penerapan E-Everything di semua lini bisnis dan tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.

Tidak terpengaruh dengan pengurangan stok, penjualan UNVR pada outlets atau pada konsumen melalui customer telah bertumbuh kuat sebesar 7.1% di kuartal III.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular