Analisis Teknikal

Kena PHP Level 7.100, Gimana Kabar IHSG di Sesi 2?

Putra, CNBC Indonesia
28 October 2022 12:35
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik mengalami tekanan pada sesi I perdagangan Jumat (28/10/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup drop 0,61% di 7.048,22 hingga istirahat siang.

IHSG dibuka cenderung flat di 7.091,76 pada awal perdagangan. IHSG sempat tembus ke posisi tertinggi intraday di 7.100,81. Namun setelah itu IHSG balik arah dan terkoreksi.

Mayoritas saham mengalami pelemahan hingga siang ini. Statistik perdagangan mencatat ada 327 saham yang mengalami pelemahan, 190 saham menguat dan 161 saham stagnan.

Pergerakan IHSG sejalan dengan mayoritas indeks kawasan Asia yang juga melemah siang ini. Hanya indeks Straits Times Singapura yang sukses naik 1,86%.

Semalam indeks saham Wall Street juga mengalami koreksi. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite drop 0,61% dan 1,63%.

Setelah melemah di sesi I, simak ulasan teknikal di bawah ini untuk melihat arah pergerakan di sesi II.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak turun menembus batas bawah BB terdekat di 7.058.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI terakhir berada di 51,07.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah berada di bawah garis EMA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, waspadai IHSG berpeluang ke level support terdekat di 7.026.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular