BTN Belum Mau Kerek Bunga KPR Sih, Tapi...

teti purwanti, CNBC Indonesia
Kamis, 27/10/2022 15:10 WIB
Foto: Nasabah Milenial Butuh Rumah/Apartemen? BTN Punya Solusinya(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyebut, kenaikan suku bunga acuan adalah hal yang wajar. Namun, respon setiap bank berbeda.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menjelaskan, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) bukan satu-satunya faktor bank untuk segera mengerek bunga kredit.  Dalam menaikkan bunga, BTN masih memperhatikan komponen lain, yaitu likuiditas dan persaingan pasar.

"Kalau hal-hal tersebut sudah muncul pasti kita naikkan bunga, tapi tidak serta-merta. Saat ini di BTN, bunga deposito sudah naik, tabungan nampaknya tidak, kredit akan segera tertransmisi," jelas Haru dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2022, di Jakarta, Kamis (27/10/2022).


Ia menambahkan, BTN beberapa waktu lalu sudah banyak memberi diskon dari Hari Kemerdekaan RI hingga ulang tahun BTN. Ke depan, menurut Haru, pihaknya akan memperpendek masa diskon untuk menyeimbangkan biaya bunga KPR yang tinggi dengan permintaan dari sisi kredit.

"Kalau boleh secara singkat, ya, kenaikan BI Rate akan menyesuaikan, kalo bunga simpanan naik, pinjaman naik," tegas Haru.

BTN membukukan laba bersih hingga akhir September 2022 senilai Rp 2,28 triliun. Perolehan tersebut melonjak 50,11% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,51 triliun.

"Kenaikan laba bersih perseroan, ditopang oleh keberhasilan Bank BTN menjalankan inisiatif strategis di kuartal III/2022 antara lain peningkatan penyaluran kredit, biaya dana (cost of fund) yang berhasil ditekan seiring dengan peningkatan penghimpunan dana murah ditambah juga dengan suksesnya Bank BTN melakukan perbaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan) yang terus menurun hingga akhir September 2022," ujar Haru.

Haru menjelaskan, Sepanjang periode Januari-September 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp 289,6 triliun meningkat 7,18% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 270,27 triliun. Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal III/2022.

Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir September 2022 mencapai Rp 256,48 triliun. Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal lII//2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 140,97 triliun tumbuh 8,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 129,97 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,4% menjadi Rp 87,11 triliun pada kuartal III/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8 1,87 triliun.

"Penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit telah berhasil membuat rasio kredit bermasalah (non performing loan) Bank BTN terus membaik. NPL Gross pada kuartal III tahun 2022 ini berada pada level 3,45%, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,94%, Sedangkan NPL Nett sebesar 1,23%, turun dari posisi 1,50%," kata Haru.

Kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 31,84% pada kuartal III/2022 menjadi Rp11,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,75 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) Bank BTN juga mengalami kenaikan dari 3,52% pada akhir September 2021 menjadi 4,51% di kuartal III/2022.


(tep/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KPR Subsidi Dorong Pemerataan dan Keberlanjutan Sosial-Ekonomi