Laba Mayora (MYOR) Batal Turun Karena Rupiah Loyo

dhf, CNBC Indonesia
Kamis, 27/10/2022 13:10 WIB
Foto: Ricky Afrianto Global Marketing Director of Mayora Group. (Tangkapan layar CNBC TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) terselamatkan oleh depresiasi rupiah. Emiten yang terkenal dengan permen Kopiko hingga di luar negeri ini batal mengalami penurunan laba.

Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (27/10/2022), perusahaan mencatat pendapatan Rp 22,23 triliun di kuartal III-2022. Angka ini naik 11,77% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 18,89 triliun.

Beban pokok tercatat Rp 17,48 triliun. Nilai ini juga naik 18,12% secara tahunan menjadi Rp 17,48 triliun. Kenaikan beban pokok yang lebih besar dari pendapatan ini membuat MYOR mencatat penurunan laba kotor 6,68% secara tahunan menjadi Rp 4,75 triliun.


Akibat penurunan tersebut, laba usaha MYOR hanya naik 1,65 secara tahunan menjadi Rp 1,46 triliun. Padahal, beban penjualan turun 9,93% secara tahunan menjadi Rp 2,76 triliun.

Beruntung, MYOR mencatat keuntungan selisih kurs. Di tengah tren pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), MYOR bahkan mencatat laba selisih kurs Rp 163,82 miliar, 206,98% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 53,36 miliar.

Berkat kenaikan itu, MYOR mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 1,4 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1,3 triliun.

Laba bersih MYOR tercatat Rp 1,08 triliun. Perolehan ini naik 10% dibanding kuartal III-2021, Rp 977,93 miliar.

MYOR terkenal dengan besarnya porsi ekspor. Perusahaan yang memiliki peta pasar seperti ini justru diuntungkan oleh depresiasi rupiah. Rupiah yang melemah membuat harga barang MYOR tampak lebih murah.


(dhf/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi