
Laba Mayora (MYOR) Batal Turun Karena Rupiah Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) terselamatkan oleh depresiasi rupiah. Emiten yang terkenal dengan permen Kopiko hingga di luar negeri ini batal mengalami penurunan laba.
Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (27/10/2022), perusahaan mencatat pendapatan Rp 22,23 triliun di kuartal III-2022. Angka ini naik 11,77% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 18,89 triliun.
Beban pokok tercatat Rp 17,48 triliun. Nilai ini juga naik 18,12% secara tahunan menjadi Rp 17,48 triliun. Kenaikan beban pokok yang lebih besar dari pendapatan ini membuat MYOR mencatat penurunan laba kotor 6,68% secara tahunan menjadi Rp 4,75 triliun.
Akibat penurunan tersebut, laba usaha MYOR hanya naik 1,65 secara tahunan menjadi Rp 1,46 triliun. Padahal, beban penjualan turun 9,93% secara tahunan menjadi Rp 2,76 triliun.
Beruntung, MYOR mencatat keuntungan selisih kurs. Di tengah tren pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), MYOR bahkan mencatat laba selisih kurs Rp 163,82 miliar, 206,98% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 53,36 miliar.
Berkat kenaikan itu, MYOR mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 1,4 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1,3 triliun.
Laba bersih MYOR tercatat Rp 1,08 triliun. Perolehan ini naik 10% dibanding kuartal III-2021, Rp 977,93 miliar.
MYORÂ terkenal dengan besarnya porsi ekspor. Perusahaan yang memiliki peta pasar seperti ini justru diuntungkan oleh depresiasi rupiah. Rupiah yang melemah membuat harga barang MYORÂ tampak lebih murah.
(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perluas Pangsa Pasar, MYOR Gandeng Mayora Nigeria Ltd