IHSG Ragu-ragu Jebol 7.100! Sesi 2 Mampu Gak?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,42% di 7.073,32 pada perdagangan sesi I, Kamis (27/10/2022). IHSG dibuka di 7.043,98 dan sempat tembus 7.100 dengan posisi tertinggi intraday di 7.104,85. Namun setelah itu IHSG mengalami penurunan apresiasi.
Mayoritas saham mengalami kenaikan hari ini. Statistik perdagangan mencatat ada 317 saham yang naik, 169 saham drop dan 202 saham stagnan. IHSG justru menguat ketika indeks saham Asia variatif dan Wall Street semalam mengalami koreksi akibat kinerja keuangan emiten yang tidak sesuai ekspektasi.
Indeks Nasdaq merosot hingga 2% ke 10.970,99 dan S&P 500 minus 0,7% ke 3.830,6. Sementara indeks Dow Jones masih mendatar. Setelah mengalami apresiasi dan sempat tembus level psikologis 7.100 di sesi I, bagaimana prospek IHSG sesi II?
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak naik dan sempat menembus batas atas BB terdekat di 7.088. Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI terakhir berada di 60,68. Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak membentuk pola berimpit dengan EMA 26.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG perlu kembali menembus 7.088 untuk mengkonfirmasi IHSG punya ruang menguat ke 7.100 di sesi II.
(trp/trp)