10 Kabar Pasar Layak Untuk DIcermati Hari Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
27 October 2022 08:24
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

6. Masih Rugi, Bank Neo Commerce Jajaki Rights Issue

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatat kenaikan fee based income sebesar 342,03% menjadi Rp 254,14 miliar di kuartal III 2022, dibandingkan kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp 57,49 miliar.
Sedangkan dari sisi penyaluran Kredit, menjadi sebesar Rp 8,9 triliun, atau naik dari Rp 3,84 triliun (131,77%) year on year (yoy) dengan posisi kuartal III 2021. Dengan kenaikan total kredit tersebut, pendapatan bunga bersih (NII) perusahaan secara tahunan tumbuh signifikan, yaitu sebesar 350,78% atau menjadi Rp 1,089 triliun jika dibandingkan dengan posisi September tahun 2021 yang sebesar Rp 241,8 miliar.

Dengan kenaikan Fee Based Income dan pendapatan bunga bersih pada kuartal III 2022, BBYB berhasil membukukan laba sebesar Rp 10,1 miliar, dengan demikian rugi bersih BNC per September 2022 tergerus menjadi Rp 601,2 miliar. Dibandingkan posisi September 2021, Rasio Beban Operasional turun sebesar 17%, yaitu dari 147,9% menjadi 130,9% di September 2022.

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan, mengatakan, menuju usia yang hampir dua tahun, perusahaan berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti.

"Saat ini kami di tengah-tengah proses pelaksanaan right issue dan tentunya akan rampung di Kuartal IV tahun ini. Saya percaya bahwa semua pencapaian kami sejauh ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental bisnis dan keuangan BBYB semakin kuat dari waktu ke waktu, " tutupnya, Rabu (26/10/2022).


7. Ada Delta, Laba Bersih Sido Muncul Anjlok 16,75% di Q3

Laba bersih PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada kuartal III 2022 sebesar Rp 720,44 miliar atau turun 16,75% secara tahunan.
Berdasarkan laporan keuangan, SIDO berhasil mengantongi penjualan sebesar Rp 2,61 triliun per September 2022. Capaian tersebut masih lebih rendah 5,85% secara tahunan dibandingkan penjualan tahun lalu sebesar Rp 2,77 triliun.

Direktur Sido Muncul Leonard menjelaskan penurunan ini disebabkan oleh normalisasi permintaan produk-produk kesehatan konsumen dari basis yang tinggi pada kuartal tiga 2021 karena adanya penyebaran varian Delta.

"Dalam perspektif jangka panjang, kinerja SIDO pun masih mencerminkan perusahaan yang sangat solid dengan CAGR dari 2019 sampai 20211 dua digit, yaitu 14% pada penjualan dan 25% pada laba bersih," papar Leonard dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/10).

(tep/dhf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular