
Pendapatan YouTube Turun, Wall Street Ikut Merosot!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan menjadi sentimen negatif bagi pasar modal. Bursa saham AS (Wall Street) langsung merosot di awal perdagangan Rabu (26/10/2022) waktu setempat. Padahal, sebelumnya ketiga indeks utama mampu mencatat penguatan 3 hari beruntun.
Indeks Nasdaq merosot hingga 1,8% dan S&P 500 minus 0,7%. Sementara indeks Dow Jones masih mendatar.
Saham perusahaan induk Google, Alphabet, merosot hingga 8,5% setelah melaporkan kinerja keuangan di bawah ekspektasi, baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Pertumbuhan pendapatan Alphabet melambat menjadi hanya 6%, jauh dari capaian 41% pada periode yang sama tahun lalu, menyusul persaingan ketat pada perolehan iklan daring. Tanpa memperhitungkan satu periode perlambatan serupa di awal pandemi, pertumbuhan pendapatan kali ini tercatat terlemah sejak 2013.
Alphabet juga melaporkan penurunan pendapatan iklan YouTube turun 2% menjadi US$7,07 miliar, berbanding terbalik dari harapan pasar yang naik 3%.
Philipp Schindler, chief business officer Google mengungkapkan jika terdapat penurunan pengeluaran pada iklan pencarian di sejumlah segmen seperti asuransi, pinjaman, kredit kepemilikan rumah, dan pasar kripto.
Kinerja Alphabet menambah daftar kinerja mengecewakan sejumlah perusahaan besar teknologi di Amerika Serikat yang menyasar iklan digital pada kuartal III ini.
Microsoft juga melaporkan kinerja keuangan setelah perdagangan Selasa kemarin berakhir.
Pekan lalu, Snap juga merilis hasil yang mengecewakan, sementara Meta, induk usaha Facebook dan WhatsApp akan merilis kinerja kuartalannya pada Rabu waktu setempat.
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?