Omzet Turun, Induk Google Akan Batasi Rekrut Karyawan

Market - Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
26 October 2022 17:40
FILE - Google's headquarters in Mountain View, Calif., is shown Thursday, Jan. 3, 2013. Google has decided that most of its 200,000 employees and contractors should work from home through next June, a sobering assessment of the pandemic's potential staying power from the company providing the answers for the world's most trusted internet search engine. The remote-work order issued Monday, July 27, 2020, by Google CEO Sundar Pichai also affects other companies owned by Google's corporate parent, Alphabet Inc. It marks a six-month extension of Google's previous plan to keep most of its offices closed through the rest of this year.

(AP Photo/Marcio Jose Sanchez, File) Foto: Google (AP/Marcio Jose Sanchez)
  • Laba bersih per saham (EPS): US$1.06 versus $1.25 ekspektasi (mengacu estimasi Refinitiv)
  • Pendapatan: US$69.09 miliar versus $70.58 miliar ekspektasi (mengacu estimasi Refinitiv)
  • Iklan dari YouTube : $7.07 miliar versus $7.42 miliar ekspektasi (mengacu estimasi StreetAccount)
  • Pendapatan Google Cloud: $6.9 miliar versus $6.69 miliar ekspektasi (mengacu estimasi StreetAccount)
  • Biaya akuisisi lalu lintas (TAC): $11.83 versus $12.38 ekspektasi mengacu estimasi StreetAccount

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham Alphabet, perusahaan induk Google drop sekitar 7% pada perdagangan Selasa (25/10/2022) karena laporan laba dan pendapatan di kuartal III 2022 yang mengecewakan, hasilnya di bawah harapan investor.

Atas kinerja ini, perusahaan mengatakan akan memangkas jumlah perekrutan karyawan baru hingga separuh pada kuartal akhir ini, seperti di kutip dari CNBC International.

Pertumbuhan pendapatan Alphabet melambat menjadi hanya 6%, jauh dari capaian 41% pada periode yang sama tahun lalu, menyusul pesaingan ketat pada perolehan iklan daring. Tanpa memperhitungkan satu periode perlambatan serupa di awal pandemi, pertumbuhan pendapatan kali ini tercatat terlemah sejak 2013.

Pendapatan dari iklan Youtube turun 2% menjadi US$7.07 miliar, berbanding terbalik dari harapan pasar yang naik 3%. Kendati demikian, secara total pendapatan dari iklan Alphabet mencapai US$54.48 miliar pada kuartal lalu, sedikit membaik dari perolehan yang sama tahun lalu.

Philipp Schindler, chief business officer Google mengungkapkan jika terdapat penurunan pengeluaran pada iklan pencariaan di sejumlah segmen seperti asuransi, pinjaman, kredit kepemilikan rumah, dan pasar kripto.

Kinerja Alphabet menambah daftar kinerja mengecewakan sejumlah perusahaan besar teknologi di Amerika Serikat yang menyasar iklan digital pada kuartal III ini. Pekan lalu, Snap juga merilis hasil yang menecewakan, sementara Meta, induk usaha Facebook dan WhatsApp akan merilis kinerja kuartalannya nanti malam.

CEO Alphabet Sundar Pichai dalam pernyataan seusai rilis laporan keuangan mengatakan perusahaan akan "mempertajam fokus pada serangkaian produk dan prioritas bisnis yang lebih jelas. " Sementara CFO Ruth Porat mengungkapkan "kami sedang bekerja untuk menyelaraskan kembali sumber daya untuk mendorong prioritas pertumbuhan tertinggi."

Namun, ada juga kinerja yang disambut gembira seperti pendapatan dari bisnis komputasi awan, Google Cloud yang mencapai US$6.9 miliar, naik dari raihan periode yang sama tahun lalu US$5 miliar. Meskipun secara total Google Cloud masih merugi dan justru melebar menjadi US$699 juta dari $644 juta tahun lalu.

Pichai mengatakan akan melakukan beberapa langkah pemotongan biaya di seluruh anak perusahaan, menyusul situasi ekonomi yang kurang mendukung, termasuk potensi resesi ekonomi, inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, dan pengeluaran iklan yang melambat.

Sebelumnya, di September, Pichai sudah pernah mengatakan ingin membuat perusahaan berjalan 20% lebih efisien dari sekarang, dimana ini akan mencakup pemotongan jumlah pekerjaan dan pengurangan produk.

Alphabet memiliki total jumlah pekerja penuh waktu 186.779, naik dari 150.028 tahun lalu. Pichai mengatakan bahwa perekrutan jumlah karyawan pada kuartal keempat akan "jauh lebih rendah" daripada kuartal ketiga karena perusahaan akan "fokus pada memoderasi pertumbuhan biaya operasional."

"Tindakan kami untuk memperlambat laju perekrutan akan menjadi lebih jelas pada tahun 2023," kata Pichai, mengulangi komentarnya pada kuartal kedua lalu. "Bakat adalah sumber daya yang paling berharga," katanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

5 Perusahaan Teknologi yang Jadi 'Tambang Emas' Dunia


(mum/mum)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading