Manuver Senyap Google Berinvestasi Rp 22 T Untuk Kripto

Market - Chandra Dwi, CNBC Indonesia
19 August 2022 14:45
FILE - Google's headquarters in Mountain View, Calif., is shown Thursday, Jan. 3, 2013. Google has decided that most of its 200,000 employees and contractors should work from home through next June, a sobering assessment of the pandemic's potential staying power from the company providing the answers for the world's most trusted internet search engine. The remote-work order issued Monday, July 27, 2020, by Google CEO Sundar Pichai also affects other companies owned by Google's corporate parent, Alphabet Inc. It marks a six-month extension of Google's previous plan to keep most of its offices closed through the rest of this year.

(AP Photo/Marcio Jose Sanchez, File) Foto: Google (AP/Marcio Jose Sanchez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan induk raksasa teknologi Google, Alphabet secara tidak terduga telah berinvestasi secara besar-besaran di beberapa perusahaan blockhain dan kripto sejak September 2021. Berdasarkan laporan dari Cointelegraph, Alphabet menjadi salah satu perusahaan raksasa yang berinvestasi di industri blockhain dan kripto dalam jumlah yang besar.

Bahkan, Alphabet menjadi yang paling banyak berinvestasi di industri tersebut dibandingkan dengan perusahaan raksasa lainnya, seperti bank investasi Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, perusahaan investasi AS Blackrock, dan perusahaan teknologi besar di Korea Selatan yakni Samsung. Sejak September tahun lalu hingga Juni 2022, Alphabet telah menaruh modalnya sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$).

Berdasarkan data dari Blockdata, Alphabet menjadi investor dengan kantung terdalam dibandingkan 40 perusahaan publik yang berinvestasi di industri blokchain dalam kurun waktu tersebut. Alphabet diketahui telah mengonsentrasikan dana investasinya ke empat perusahaan blockchain, seperti platform penyimpanan aset kripto FireBlocks, perusahaan web3 game Dapper Labs, Bitcoin Voltage dan pemodal ventura Digital Currency Group.

Adapun nilai investasinya cenderung meningkat dibandingkan dengan diversifikasi Alphabet pada tahun lalu yang hanya senilai US$ 601,14 juta atau sekitar Rp 9,02 triliun.

"Sementara sejumlah kecil perusahaan terkait blockchain yang kami investasikan telah mengumpulkan total US$ 1,5 miliar, dan kami hanya menginvestasikan sebagian kecil dari itu sendiri," kata juru bicara Alphabet kepada Cointelegraph.

Perusahaan Raksasa Investasi KriptoSumber: Blockdata, Cointelegraph

Sementara untuk Morgan Stanley dan Blackrock yang juga menjadi perusahaan raksasa yang berinvestasi di beberapa perusahaan blockchain dan kripto diketahui menggunakan strategi investasi yang nyaris sama dengan Alphabet, di mana keduanya hanya berinvestasi di dua atau tiga perusahaan saja.

Sedangkan Samsung lebih aktif berinvestasi di 13 perusahaan blockchain dan kripto yang berbeda-beda.

Selain Alphabet, Morgan Stanley, Blackrock, dan Samsung, beberapa perusahaan seperti perbankan besar atau perusahaan keuangan juga mulai merambah ke industri blockchain dan kripto karena meningkatnya minat dari kliennya.

Adapun perusahaan perbankan tersebut seperti UOB Bank, Citibank, Commonwealth Bank, dan BNY Mellon. Sedangkan beberapa perusahaan lain juga berinvestasi di industri tersebut seperti bank investasi AS Goldman Sachs, perusahaan pembayaran digital PayPal, perusahaan teknologi komputer Microsoft, perusahaan teknologi China Tencent, dan perusahaan jasa keuangan AS yakni American Express.

Di lain sisi, Blockdata memperkirakan bahwa 40 perusahaan teratas menginvestasikan sekitar US$ 6 miliar ke dalam startup blockchain antara September 2021 dan Juni 2022.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Boncos Apa Cuan? Ini Top 5 Crypto Sepekan


(chd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading