Terafiliasi Anthoni Salim, Laba ROTI Lompat 25% Jadi Rp 263 M
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatat kenaikan laba bersih 25,4% secara tahunan menjadi Rp 263 miliar kuartal tiga tahun ini. Kenaikan ini merupakan imbas dari penambahan kapasitas produksi serta perluasan sebaran distribusi yang terbukti sangat akurat.
Kemampuan untuk menerapkan strategi harga jual yang tepat juga berdampak positif pada volume permintaan produk roti yang terus meningkat, hingga perseroan berhasil mencatat penjualan hingga Rp 2,86 triliun tumbuh 17,6% dibanding tahun lalu.
Sari Roti dan Sari Kue ini telah mengoperasikan empat pabrik baru dalam lima tahun terakhir yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan, dan Banjarmasin sehingga total kapasitas produksi menjadi 5,1 juta potong roti per hari serta memperkuat jaring distribusi ke seluruh Indonesia.
"Hasilnya langsung dirasakan dengan pertumbuhan signifikan penjualan dari Wilayah Barat dan Timur yang secara total mencapai 20,5%. Sedangkan Wilayah Tengah, sebagai
kontributor penjualan terbesar, hingga sembilan bulan tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 15,3%," ujar Arlina Sofia, Direktur ROTI dalam keterangan resmi, Rabu (26/10/2022).
Kinerja ROTI juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi yang tercermin pada Marjin Laba Kotor yang mampu dipertahankan pada kisaran 51,7% ditengah lonjakan harga-harga bahan baku. Perseroan juga senantiasa meningkatkan produktivitas operasional hingga mampu meraih Marjin Bersih sebesar 9,2% atau melonjak dari hanya 8,6% pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, ROTI telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 138,8 miliar, atau penyerapan 92,5% dari total Rp 150 miliar yang dianggarkan tahun ini.
"Belanja modal adalah salah satu bentuk komitmen perseroan untuk memastikan ketersediaan kapasitas produksi di kemudian hari demi menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan," pungkas Ida Apulia Simatupang, Direktur Perseroan.
ROTI terafiliasi dengan konglomerat Anthoni Salim. Melalui PT Megah Eraraharja, ia memiliki 20,13% saham PT Indoritel Makmur Indonesia Tbk (DNET).
DNET juga memiliki sejumlah portofolio. Selain kepemilikan 35,84% di PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan juga punya 25,77% saham ROTI.
(RCI/dhf)