Adhi Karya Berburu Kontrak, Incar Rp 3,5 T di IKN Nusantara

teti purwanti, CNBC Indonesia
Rabu, 26/10/2022 11:35 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) hingga September 2022, mencatatkan kontrak baru hingga Rp 18 triliun. Adapun porsi kontrak tersebut, antara lain pemerintah sebesar 17%, BUMN sebanyak 6%, dan swasta 70-an%.

Agung Dharmawan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ADHI secara rinci menjelaskan kalau dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah mendapatkan kontrak sebesar Rp 1 triliun dan ke depan diharapkan bisa bertambah lagi.

"ADHI mengincar hingga Rp 3,5 triliun apalagi katanya masih ada 18 paket pekerjaan. Masih tahap awal dan di ring satu jadi kami ingin bisa berkontribusi di sana," jelas Agung dalam Live IG, dikutip Rabu (26/10/2022).


Selain itu, hingga akhir tahun ADHI masih optimis bisa tumbuh baik, apalagi setiap tahunnya, ADHI menargetkan bisa tumbuh dua kali lebih besar dari target tahun sebelumnya.

"Kinerja kita selalu merencanakan dobel, meski tahun ini ada tantangan kenaikan harga energi, kami berusaha untuk melakukan mitigasi dengan berbagai perubahan, dan efisiensi cost of fund," pungkas Agung.

Demi memperbaiki kinerja, ADHI juga akan melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui skema Penawaran Umum Terbatas (PUT II) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Rights Issue sekitar 7 miliar saham baru seri B.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Adhi Karya menargetkan perolehan dana sebesar Rp 3,87 triliun, dimana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,976 triliun dan Publik sebesar Rp 1,898 triliun.

Penggunaan dana rights issue tersebut, seluruhnya akan dipergunakan untuk peningkatan kapasitas usaha perseroan dalam penyelesaian Proyek Strategis Nasional antara lain Proyek Tol Solo-Yogyakarta- YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian-Serpong (Timur), dan pengembangan bisnis lainnya baik di bidang infrastruktur maupun bisnis berbasis lingkungan.


(tep/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat