Proyek ESG Bakal Kontribusi 30% ke Pendapatan ADHI 2024

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
27 November 2023 20:50
Foto udara menunjukkan pendendara melewati jalan Bypass Bil Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/1/2021).  Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) membangun jalan elak atau bypass yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok dengan Kawasan Pariwisata Mandalika sejauh 17 kilometer. Keberadaan jalan ini bakal mendukung aktivitas pariwisata di Mandalika seiring rencana penyelenggaraan balap motor MotoGP pada 2021 mendatang. Pembangunan jalan ini akan meningkatkan konektivitas dari Bandara BIL ke Kawasan Wisata Mandalika dan mendukung akses menuju sirkuit MotoGP yang dibangun di Kawasan Mandalika. Jalan ini juga akan mengurangi waktu tempuh dari BIL ke Mandalika menjadi 15 menit. Sebab, jika semula melewati jalan lama bisa lebih dari 45 menit.  Jalan Bypass BIL-Mandalika memiliki panjang 17,363 kilometer dengan lebar right of way (ROW) 50 meter serta 4 lajur yang dilengkapi median jalan. Menelan anggaran sekitar Rp 706 miliar pada 2020–2021. Pembangunannya terdiri dari tiga paket pekerjaan. Yakni Paket I sepanjang 4,30 km (STA 0+000-STA 4+300) dengan kontraktor PT Nindya Karya-Bumi Agung (KSO) dengan anggaran sebesar Rp199 miliar. Kemudian Paket 2 sepanjang 9,70 km (STA 4+300-STA 14+000) kontraktornya PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran senilai Rp 353 miliar. Selanjutnya untuk Paket 3 sepanjang 3,363 km (STA 14+00-STA 17+363), kontraktornya PT Yasa Patria Perkasa dengan anggaran senilai Rp 152 miliar.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bypass Bil Mandalika, Lombok (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana untuk memfokuskan proyek baru di sektor Environmental, Social & Governance (ESG) untuk tahun depan.

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan, proyek di sektor berkelanjutan tersebut diprediksi akan memberikan recurring income sekitar 30% ke perusahaan.

"Saya kira dengan kesadaran dan tuntutan di lingkungan kedepan semakin tinggi dan kami berminat dalami di sektor itu, sehingga akan berikan dampak recurring income sekiranya 30 persen ke depannya," ujar Entus dalam Public Expose Live, Senin, (27/11/2023).

Hingga kini, ADHI sudah memulai beberapa proyek di sektor ESG. Diantaranya, Refuses Derived Fuel (RDF) di Bantar Gebang, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin gas (PLTMG) di Sumbawa, hingga kawasan pembibitan mangrove saat G20, di Bali.

"Salah satu capex ke depan akan diberikan untuk pengelolaan limbah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara," ungkap Entus.

telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp30,3 triliun hingga Oktober 2023. Nilai ini tumbuh sebesar 58% dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp19,1 triliun.

Dalam keterangan resminya, ADHI menyebut nilai tersebut telah melampaui target Perseroan sebesar Rp27,0 triliun.

Adapun kontribusi per lini bisnis perolehan kontrak baru hingga Oktober 2023 didominasi oleh lini Engineering & Construction sebesar 92%, Manufaktur sebesar 3%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan sumber pembiayaannya sebesar 27% Pemerintah, 27% BUMN/BUMD, 13% Luar Negeri, serta Swasta & Lainnya 33%.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Adhi Karya (ADHI) Kantongi Kontrak Baru Rp18,8 T, Proyek Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular