Analisis Teknikal

Sudah Menguat 6 Hari, IHSG Bakal Lanjut Turun di Sesi 2?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Selasa, 25/10/2022 13:04 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan sesi I Selasa (25/10/2022). Bursa kebanggaan Tanah Air ini sempat melesat 0,8% ke 7.108,816, sebelum berbalik melemah 0,1% ke 7.032,542.

Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 7,94 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliar saham yang berpindah tangan 827 kali.

Pergerakan IHSG hari ini berlawan arah dengan mayoritas bursa saham Asia hari ini, begitu juga dengan Wall Street yang kembali menguat pada perdagangan Senin waktu setempat.


Penurunan IHSG bisa dikatakan wajar setelah sebelumnya melesat dalam 6 hari beruntun dengan total 3,5%. Sehingga terjadi koreksi di perdagangan sesi I, dan masih ada risiko berlanjut di sesi II.

Secara teknikal, IHSG mulai terkoreksi setelah indikator stochastic pada grafik 1 jam berada di wilayah jenuh beli (overbought) dalam waktu yang cukup lama.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Melihat stochastic yang masih cukup jauh dari wilayah oversold, koreksi IHSG masih berpeluang berlanjut. Support terdekat berada di kisaran 7.020 hingga 7.000 yang akan menahan penurunan IHSG.

Sebelumnya rupiah terus menanjak setelah menembus ke atas pola Channel Down yang dibentuk sejak 15 September lalu.

Selama bertahan di atas level psikologis 7.000, ke depannya IHSG berpeluang menguat lagi.


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas