RI 'Surga' Investasi, Rupiah Menguat Lagi!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 October 2022 09:07
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/10/2022), melanjutkan kinerja apik awal pekan kemarin. Indeks dolar AS yang kembali turun dan aliran investasi yang masuk ke dalam negeri membuat rupiah perkasa.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat tipis 0,03% di pasar spot.

Sementara itu indeks dolar AS ini berada di 111,77 atau turun 0,19%. Kemarin indeks dolar AS turun kurang dari 0,1%, sementara Jumat pekan lalu merosot 0,77%.

Investor yang mulai masuk ke aset berisiko membuat dolar AS untuk sementara menjadi kurang menarik. Terlihat, bursa saham AS (Wall Street) yang sedang dalam tren menanjak.

Indeks Dow Jones memimpin penguatan Senin kemarin sebesar 1,3% ke 31.499,62, disusul S&P 500 sebesar 1,2% ke 3.797,34 dan Nasdaq 0,9% ke 10.952,61.

Sepanjang pekan lalu Nasdaq memimpin penguatan sebesar 5,2%. Sementara Dow Jones dan S&P 500 tercatat menguat 4,9% dan Dow Jones 4,7%.

Penguatan kiblat bursa saham dunia tersebut juga diikuti mayoritas bursa Asia, dan Eropa. Rupiah pun diuntungkan, apalagi setelah terus merosot hingga ke atas Rp 15.600/US$ pada pekan lalu.

Selain itu, kabar baik datang dari dalam negeri. Penanaman Modal Asing (PMA) mencatat rekor kenaikan tertinggi. Hal ini tentunya menjadi kabar bagus, di saat dunia sedang terancam resesi.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kemarin mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal III-2022 mencapai Rp 307,8 triliun, tumbuh 42,1% year on year (yoy). Dengan investasi tersebut, tenaga kerja yang terserap sebanyak 325.575 orang.

Merinci lebih jauh dari angka tersebut berdasarkan data BKPM, realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 169 triliun, atau melesat 63,6% (yoy).

Persentase kenaikan secara tahunan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 138,9 triliun.

Realisasi investasi tersebut menunjukkan daya tarik Indonesia masih bagus, hal tersebut juga diungkapkan oleh Dana Moneter International (IMF) sebagaimana dinyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Minggu lalu, Managing Director IMF mengatakan Indonesia adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Yang ngomong bukan kita, Kristalina, Managing Director IMF," kata Jokowi, seperti dikutip Senin (24/10/2022).

"Tahun depan jujur aja masih gelap, ekonomi 2023 gelap ini serius, karena ekonomi global gelap 2023. Indonesia punya secercah harapan," katanya

IMF sendiri mempertahankan proyeksi ekonomi Indonesia untuk tahun ini sebesar 5,3%. Lembaga moneter internasional ini memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2023 tetapi tidak banyak, menjadi 5% dari sebelumnya 5,2%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular