Laba Bersih AKRA Meroket 96%, Ternyata Ini Penyebabnya!

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
24 October 2022 14:55
Pendapatan AKRA Terpangkas pada 2019 Namun Laba Tumbuh Tipis
Foto: Pendapatan AKRA Terpangkas pada 2019 Namun Laba Tumbuh Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 96% mencapai Rp 1,564 triliun hingga kuartal III tahun ini atau per 30 September 2022. Presiden Direktur Haryanto Adikoesoemo mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan AKRA yang tumbuh 100% hingga mencapai Rp 34,6 triliun yang didorong oleh pertumbuhan penjualan di segmen perdagangan dan distribusi.

Perusahaan terus mempertahankan neraca yang kuat dan dengan arus kas yang lebih baik - Net gearing perusahaan mencapai (minus) 0,13x dengan saldo kas yang kuat sebesar Rp 4,37 triliun per 30 September 2022

"Kami sangat senang melaporkan hasil keuangan yang sangat baik untuk 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022. AKR terus memberikan hasil yang kuat di tahun 2022 melanjutkan kinerja yang kuat sejak tahun 2020 ketika ekonomi dibuka setelah pembatasan Pasca Covid," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/10/2022).

Menurutnya, dengan logistik dan infrastruktur rantai pasokan yang luas serta strategi manajemen rantai pasokan yang disiplin, perseroan telah berhasil mengirimkan produk untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu di tengah disrupsi global dan supply chain.

"Model bisnis AKR yang teruji waktu dan didukung oleh Platform IT yang inovatif telah memungkinkan perusahaan untuk mengelola fluktuasi harga, memelihara persediaan, dan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah mempertahankan pengendalian biaya yang ketat dan meningkatkan efisiensi yang juga mendorong perusahaan untuk memberikan hasil yang kuat. Posisi keuangan per 30 September 2022 juga kuat dengan basis aset sebesar Rp 26,670 triliun yang terdiri dari aset lancar, aset tetap dan juga investasi di tanah yang siap jual dan tanah yang sedang dikembangkan di Java

Terkait Integrated Industrial and Port Estate, saldo kas per 30 September adalah Rp 4,3 triliun dengan pengurangan lebih lanjut pada hutang bersih perusahaan yang dapat memposisikan diri dengan baik di saat inflasi global dan kenaikan suku bunga.

Ia menyebut, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, kawasan industri dan Pelabuhan terintegrasi yang dikembangkan oleh Perseroan di Gresik, Jawa Timur juga telah menunjukkan peningkatan minat dari investor domestik dan asing.

"Dengan senang hati kami informasikan bahwa Perseroan telah memenuhi target pemasaran penjualan tanah seluas 40 hektar untuk tahun 2022 dengan penandatanganan perjanjian jual beli tanah dan perjanjian lainnya terkait penyediaan utilitas dan jasa yang dibutuhkan oleh investor asing besar yang kami harap dapat dicatat di kuartal IV 2022," jelasnya.

Laporan perkembangan proyek smelter tembaga terbesar yang sedang dikembangkan oleh PT Freeport Indonesia, juga memberikan pertanda baik bagi prospek JIIPE. "Secara total JIIPE telah menyewakan lahan seluas 193,5 Ha untuk proyek ini dan kami juga sedang mempersiapkan semua kebutuhan utilitas yang akan mendorong recurring income di masa depan," imbuhnya.

Arus kas dari aktivitas operasi selama sembilan bulan 2022 mencapai Rp 3,7 triliun yang digunakan Perseroan tidak hanya untuk belanja modal, pembebasan tanah untuk JIIPE, pembayaran pajak tetapi juga membayar dividen tunai yang signifikan sebesar Rp 829 miliar kepada Pemegang Saham melalui dividen final untuk tahun 2021 dan dividen Interim untuk tahun 2022.

Ia menambahkan, kedepannya permintaan bahan kimia dasar dan produk BBM yang didistribusikan oleh Perseroan ke berbagai sektor ekonomi termasuk manufaktur, pertambangan, bunker, sektor transportasi terus mengalami peningkatan seiring dengan perekonomian Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan.

Permintaan mineral seperti nikel, bauksit, tembaga dan juga batubara yang ditambang di Indonesia semakin meningkat dengan kondisi geopolitik saat ini dan era transisi ke energi terbarukan.

"Perseroan melihat prospek pertumbuhan yang baik dan kami yakin dapat memenuhi atau melampaui target tahun ini," ucapnya.

Terkait proyek JIIPE sendiri, melihat permintaan yang baik dari investor asing dan domestik, perseroan melihat prospek yang baik untuk penjualan tanah dari persediaan tanah besar yang siap dijual.

"Kami juga menargetkan investor yang memiliki kebutuhan Pelabuhan, kebutuhan utilitas besar, sehingga dapat mendorong recurring income Perusahaan. Secara keseluruhan kami melihat perkembangan ini memungkinkan perusahaan untuk memonetisasi aset di JIIPE sambil berkontribusi pada keseluruhan pertumbuhan investasi di Indonesia," pungkasnya.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article I Nyoman Mastra Resign Dari Komisaris AKRA, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular