Sempat 'Dihukum' Pasar, Begini Sejarah Pembagian Dividen PTBA

dhf, CNBC Indonesia
Jumat, 21/10/2022 08:35 WIB
Foto: dok PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Riuh pengalihan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik PLN kini bergeser ke soal dividen. Setidaknya, hal ini yang menjadi perhatian pasar sehingga harga saham emiten pelat merah tersebut jatuh dua hari beruntun, bahkan menyentuh autoreject bawah (ARB) dua hari lalu.

Sejumlah komunitas investor ritel memandang, besarnya nilai akuisisi bakal membuat kas PTBA menipis.

Sehingga, dividen yang bakal dibagikan tahun depan bakal berkurang. Padahal, PTBA selama ini rajin membagikan dividen tinggi.


Hal senada diungkapkan oleh analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan. Berdasarkan perhitungan kasarnya, PTBA perlu mengeluarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 7 triliun untuk akuisisi itu.

Nilai tersebut mendekati estimasi neraca kas PTBA yang menurut hasan sekitar Rp 10 triliun tahun depan.

"Artinya, kas PTBA bakal berkurang hingga ke level yang rendah, yang mana ini mengindikasikan PTBA bakal menebar dividen jauh lebih rendah dari ekspektasi konsensus dan perkiraan kami," tulisnya dalam riset, Kamis (20/10/2022).


(dhf/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Q1-2025, Laba Bersih Bukit Asam Capai Rp 391,4 Miliar

Pages