Terungkap Alasan Pasar 'Hukum' Saham PTBA, Isu Dividen!

dhf, CNBC Indonesia
20 October 2022 14:35
PTBA
Foto: Dok PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pengalihan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kurang disukai pasar. Hal ini ditandai oleh anjloknya saham PTBA dua hari beruntun, bahkan sempat menyentuh autoreject bawah (ARB).

Rupanya, isu berkurangnya dividen imbas akuisisi tersebut yang menjadi perhatian pasar. Dalam sejumlah komunitas investor ritel memandang, besarnya nilai akuisisi bakal membuat kas PTBA menipis.

Sehingga, dividen yang bakal dibagikan tahun depan bakal berkurang. Padahal, PTBA selama ini rajin membagikan dividen tinggi.

Hal senada diungkapkan oleh analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan. Berdasarkan perhitungan kasarnya, PTBA perlu mengeluarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 7 triliun untuk akuisisi itu.

Nilai tersebut mendekati estimasi neraca kas PTBA yang menurut hasan sekitar Rp 10 triliun tahun depan. "Artinya, kas PTBA bakal berkurang hingga ke level yang rendah, yang mana ini mengindikasikan PTBA bakal menebar dividen jauh lebih rendah dari ekspektasi konsensus dan perkiraan kami," tulisnya dalam riset, Kamis (20/10/2022).

Hari ini, saham PTBA berbalik arah. Hingga penutupan sesi pertama siang ini, saham PTBA naik 130 poin atau setara 3,49% ke level Rp 3.850 per saham.

Saham PTBA sempat anjlok 2 hari beruntun. Kemarin lusa bahkan harga saham PTBA ditutup anjlok 6,82% atau terkena Auto Reject Bawah (ARB).

Akibat penurunan tersebut, nilai kapitalisasi pasar PTBA turun menjadi Rp 43,66 triliun.

Penurunan harga saham PTBA terjadi pasca kabar rencana pengambilalihan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN.


(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PTBA Mau Bagikan Dividen Jumbo, Sahamnya Melesat Nyaris 10%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular