
Kejutan BI Menjadi Penentu Arah IHSG Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,38% di 6.860,42 pada perdagangan kemarin, Rabu (19/10/2022) setelah sempat merah pada awal perdagangan.
Investor mengawasi dengan ketat perilisan kinerja keuangan emiten di AS untuk menilai dampak dari inflasi yang masih meninggi dan kenaikan suku bunga The Fed.
Dari dalam negeri,Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membagikan strategi arah kebijakan suku buka acuan dalam upaya memadamkan inflasi.
Pada hari ini BI akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan per Oktober yang kini tengah dibahas dalam rapat dewan gubernur (RDG).
Perry mengungkapkan bahwa koordinasi fiskal dan moneter, yakni pemerintah dan Bank Indonesia, cukup efektif menekan inflasi.
Konsensus analisTrading Economicsmemproyeksikan bahwa BI akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps dan akan membawa tingkat suku bunga BI ke 4,5% dari sebelumnya di 4,25%.
Sementara, berdasarkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia terhadap 13 institusi menunjukkan lima lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan mengerek BI7DRR sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,50%, tujuh lembaga/institusi memproyeksi kenaikan BI7DRR sebesar 50 bps menjadi 4,75% sementara satu lembaga memperkirakan kenaikan sebesar 75 bps menjadi 5,00%.
Pelaku pasar saat ini cenderung memasang modeĀ wait and seeuntuk melihat kondisi perekonomian global mendatang. Selain kebijakan suku bunga, pelaku pasar perlu mencermati rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks masih bergerak di dekat batas bawah BB 6.773.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI sedikit naik ke 31. Kendati naik, tetapi indikator RSI menunjukkan IHSG masih ada di kisaran area jenuh jualnya.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih berpotensi bergerak di rentang 6.810-6.900 untuk hari ini.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?