Top Gainers-Losers Sesi I

Deretan Saham Paling Cuan di Tengah Tipisnya Kenaikan IHSG

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 18/10/2022 12:29 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,05% ke 6.834,56 pada penutupan perdagangan sesi I. Bursa saham Amerika Serikat (AS) yang rebound pada perdagangan semalam cukup menjadi katalis positif bagi IHSG meskipun kehabisan tenaga di penutupan perdagangan.

Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 6,42 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliar saham yang berpindah tangan 728 kali.

Sementara,Mayoritas saham siang ini terpantau masih saja mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 265 saham yang melemah dan hanya 239 saham yang mengalami kenaikan, serta sisanya sebanyak 171 saham stagnan.


Di tengah menguatnya pergerakan IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers

Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Selasa (18/10/2022).

1. PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU), naik +10,71%, ke Rp 93/unit

2. PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS), naik +9.01%, ke Rp 121/unit

3. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), naik +8,57%, ke Rp 152/unit

4. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), naik +6,37%, ke Rp 167/unit

5. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS), naik +6,12%, ke Rp 156/unit

Saham Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,37 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 104,41 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham SDMU bergerak di rentang Rp 81-95/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham SDMU mencapai Rp 105,58 miliar.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 10 Oktober hingga Senin (17/10/2022), saham SDMU tercatat 3 kali menghijau dan 3 kali merah. Dengan ini, SDMU masih mencatatkan kenaikan mencapai 20,78% sepekan dan melesat 43,08% sebulan terakhir.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dicabut di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah dicabut oleh pemohon pada tanggal 29 September 202. Dengan demikian, hal ini menunjukkan keberlangsungan penyelesaian utang perusahaan tetap sesuai jalurnya dan sesuai fokus manajemen meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan efisiensi.

Dengan ini, SDMU kembali menargetkan penjualan hingga 10% karena meningkatnya permintaan jasa angkutan yang turut mengerek laba perusahaan dengan penambahan pelanggan baru.

Saat ini, SDMU telah menandatangani kontrak dengan pelanggan baru sebuah perusahaan asing dari China dengan nilai kontrak Rp 8,4 miliar selama 2 tahun. Artinya, rata-rata sekitar Rp 350 juta per bulan yang dapat diperpanjang untuk masa 2 tahun berikutnya.

Jika melihat kinerja keuangannya pada semester I-2022, SDMU mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,3 miliar, mencatatkan kenaikan dari periode sebelumnya yang mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 12,3 miliar.

Di sisi lain, SDMU menargetkan pendapatan di kisaran Rp 100 miliar atau lebih hingga akhir 2022. Hal itu seiring perbaikan kondisi ekonomi Indonesia. Angka ini lebih tinggi sekitar 20,98% dibandingkan realisasi pendapatan bersih perusahaan sepanjang 2021 senilai Rp 82,62 miliar.

Tahun ini, perseroan berencana meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang ada untuk mengantisipasi peningkatan kuantitas yang akan dilakukan pelanggan. Perseroan juga akan mempertahankan tingkat efisiensi pada proses kerja perusahaan dan menambah pelanggan baru.


(aum)
Pages