IHSG Lompat 0,66% Pagi Ini, Ayo Naik Lagi Biar Nggak Kentang

Putra, CNBC Indonesia
18 October 2022 09:16
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah tertekan 6 hari beruntun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya rebound di awal pekan ini. Kabar baik dari Wall Street semalam juga menjadi katalis positif untuk bursa domestik dan regional Asia pagi ini.

IHSG terpantau menguat 0,66% di 6.876,05 pada perdagangan pagi ini pukul 09.05 WIB.

Indeks saham acuan Bursa New York kompak melesat tajam semalam. Indeks Dow Jones naik 1,86%, S&P 500 menguat 2,65% dan Nasdaq Composite terbang 3,43%.

Musim rilis kinerja keuangan emiten di AS pada kuartal ketiga tahun ini telah dimulai. Investor sedang memantau apakah perusahaan di AS akan melakukan revisi penurunan yang signifikan terhadap pandangan mereka dalam menghadapi inflasi yang sangat tinggi dan perlambatan ekonomi.

Di lain sisi, faktor lain yang menjadi pendorong kuatnya perdagangan Senin kemarin adalah perkembangan politik di Eropa, di mana menteri keuangan Inggris yang baru yakni Jeremy Hunt mengumumkan bahwa hampir semua pemotongan pajak yang direncanakan akan dibatalkan.

Hal ini membuat mata uang Inggris yakni poundsterling diperdagangkan lebih dari 1%, lebih tinggi di hampir GBP 1,135/US$, dan utang pemerintah Inggris menguat tajam.

Selain dari pergerakan Wall Street, pada hari ini, pelaku pasar terutama di kawasan Asia-Pasifik seharusnya bakal memantau rilis data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III-2022.

Ekonom dalam surveiReutersmemperkirakan PDB China pada kuartal III-2022 tumbuh 3,4%, dari sebelumnya pada kuartal II-2022 yang hanya tumbuh 0,4%.

Hal ini karena ekonomi China mulai merasakan dampak dari serangkaian kebijakan pendukung pemerintah yang diperkenalkan dalam beberapa bulan terakhir.


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular