Top Gainers-Losers Sesi I

Deretan Saham Paling Cuan di Tengah Tipisnya Kenaikan IHSG

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
18 October 2022 12:29
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (18/10/2022).

1. PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS), turun -8,97%, ke Rp 71/unit

2. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), turun -6,82%, ke Rp 164/unit

3. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM), turun -6,67%, ke Rp 308/unit

4. PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), turun -6,54%, ke Rp 286/unit

5. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), turun -6,47%, ke Rp 260/unit

Saham Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) kembali bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,12 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 43,92 juta unit saham. Dengan ini AMMS telah memimpin jajaran top losers selama 3 hari beruntun.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham AMMS bergerak di rentang Rp 71-71/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham AMMS mencapai Rp 85,2 miliar.

Berdasarkan data perdagangan sejak perdagangan 10 Oktober hingga Senin (17/10/2022) saham AMMS tercatat hanya sekali menghijau yakni pada Kamis (13/10/2022), sisanya AMMS masih mencatatkan kinerja yang mengecewakan.

Dengan data tersebut, saham AMMS telah ambles 27,55% dalam sepekan terakhir, dan sudah jatuh 57,74% sebulan terakhir.

Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Tetapi emiten yang bergerak di bidang jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau serta real estat yang dimiliki sendiri atau disewa ini menunjukkan gerak saham yang terus menurun secara signifikan.

Investor yang masih cenderung melepas saham AMMS menilai bahwa harga saham AMMS yang sudah pernah naik drastis pada bulan sebelumnya tepatnya pada pekan kedua September. Ini membuat mereka merealisasikan keuntungannya.

Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.

AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.

Sekadar informasi, dalam prospektusnya AMMS berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.

Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular