Kala Ketakutan Wapres Ma'ruf Jadi Nyata!

haa, CNBC Indonesia
17 October 2022 13:20
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan situasi dunia kaburnya investasi asing dari Indonesia menjadi nyata.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) mengungkapkan bahwa risiko guncangan keuangan menimpa banyak negara di dunia, termasuk Indonesia yang harus waspada akan terjadinya aliran modal keluar atau outflow.

"Kita harus waspadai arus modal kembali ke negara maju," ungkapnya dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC Senayan, Jakarta.

Laporan Bank Indonesia (BI) pada minggu lalu, Jumat (14/10/2022), mengonfirmasi kondisi ini.

Transaksi periode 10 - 13 Oktober 2022, investor di pasar keuangan domestik mencetak jual neto Rp4,22 triliun, terdiri dari jual neto Rp3,43 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,79 triliun di pasar saham.

Sementara itu, berdasarkan data setelmen sejak 2 Januari hingga 13 Oktober 2022, investor asing mencatat jual neto Rp170 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp71,85 triliun di pasar saham.

Tren suku bunga tinggi, dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah memicu capital outflow di pasar obligasi khususnya SBN oleh investor asing maupun sektor keuangan. Pengetatan suku bunga di AS membuat investor melirik instrumen US Treasury.

Dikutip dari Refinitiv, Senin (17/10/2022), yield SBN tercatat naik 1,04% menjadi 7,41%. Ini adalah posisi yield tertinggi sejak Juli 2022.

Adapun, yield US Treasury Note 10 tahun naik ke level 3,9%. Kisaran tertinggi dalam 12 tahun.

BI mencatat Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 160,24 bps per 13 Oktober 2022 dari 154,43 bps per 7 Oktober 2022.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Wapres Buka Suara Soal Ekonomi Indonesia Terkini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular