
Demi Baterai Kendaraan Listrik, Antam Suntik Dana Rp 9,85 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melakukan pemisahan sebagian segmen usaha nikel miliknya demi fokus ke hilirisasi pengolahan nikel yang mendukung pengembangan ekosistem industri baterai untuk kendaraan listrik.
Pemisahan unit usaha ini meliputi aset dan bisnis perusahanaan yang berada di wilayah izin usaha pertambangan Buli Serani, termasuk di dalamnya aset cadangan dan non-cadangan (tanah, prasarana, bangunan, mesin dan alat produksi, kendaraan dinas serta inventaris), yang mencakup area Tanjung Buli, Sangaji Utara, Moronopo, Sangaji Tenggara dan Sangaji Selatan.
Nantinya usaha Aneka Tambang tersebut akan masuk ke dalam PT Nusa Karya Arindo (NKA) dan PT Sumberdaya Arindo (SDA) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perseroan. Dengan pemisahan itu, baik NKA maupun SDA akan mendapatkan suntikan modal senilai Rp 9,85 triliun.
Pemisahan unit usaha ini didorong oleh beberapa faktor eksternal seperti berikut ini.
1. Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia diprediksi akan menjadi ekonomi nomor lima terbesar di dunia di tahun 2045. Pertumbuhan ekonomi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan daya beli kelas menengah dan pada saat yang bersamaan meningkatkan urbanisasi dan mobilitas penduduk.
2. Kebijakan fiskal pemerintah Indonesia yang mendukung industri baterai kendaraan listrik
Pemerintah Indonesia memberikan sejumlah insentif bagi pelaku usaha di bidang pengolahan dan pemurnian nikel, antara lain adalah tax holiday, fasilitas bea impor, tax allowance, dan dukungan pemerintah daerah. Insentif ini diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan industri pertambangan dan pengolahan komoditas nikel serta industri turunannya, secara khusus industri baterai kendaraan listrik. Selain itu, kebijakan - kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kegiatan inovasi dan penelitian.
3. Cadangan sumber daya nikel yang berlimpah
Berdasarkan kajian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Indonesia memiliki cadangan sumber daya nikel terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia diperkirakan menguasai sekitar 30% produksi nikel di dunia, sehingga memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik yang berbahan baku nikel.
4. Peningkatan tren penggunaan kendaraan listrik
Potensi peningkatan tren penggunaan kendaraan listrik membuat adanya peningkatan kebutuhan dari penyimpanan baterai sebagai sumber energi dari kendaraan listrik. Tren peningkatan permintaan baterai kendaraan listrik akan menyebabkan permintaan global terhadap komoditas nikel meningkat sebesar dua kali lipat di dalam dua puluh tahun kedepan.
Selain faktor eksternal yang disebutkan di atas, terdapat faktor internal yang mendukung rencana Perseroan, yakni:
1. Optimalisasi pengelolaan aset Wilayah Izin Usaha Pertambangan ("WIUP")
Anak perusahaan diharapkan dapat melakukan pengembangan dan pengelolaan aset WIUP yang lebih intensif dan efektif kedepannya, sehingga pemanfaatan aset nikel dapat dilakukan secara optimal untuk menghasilkan produk - produk akhir dari komoditas nikel yang berkualitas tinggi dan mendukung inisiatif hilirisasi nikel.
2. Akselerasi dan diversifikasi pengembangan usaha
Anak perusahaan yang menerima pemisahan juga diharapkan untuk menjadi lebih fokus, kompetitif, dan fleksibel dalam pengambilan keputusan dan peluang bisnis. Selain itu, rencana pemisahan merupakan salah satu upaya diversifikasi pengembangan usaha, khususnya sebagian segmen usaha nikel yang harapannya dapat mendukung inisiatif hilirisasi nikel.
3. Potensi kerja sama strategis
Anak perusahaan yang menerima pemisahan diharapkan dapat membuka kesempatan untuk melakukan kerja sama strategis untuk menciptakan nilai tambah bagi produk anak perusahaan dan memperkuat rantai pasok produksi komoditas nikel.
4. Penciptaan nilai tambah untuk pemegang saham
Terciptanya optimalisasi pengelolaan aset, akselarasi dan pengembangan usaha, dan potensi kerjasama strategis diharapkan mampu meningkatan kinerja keuangan dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham sebagai tujuan akhir dari pemisahan.
Meski begitu, pemisahan sebagian segmen usaha nikel ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan karena NKA dan SDA selaku perusahaan penerima pemisahan adalah anak perusahaan terkendali yang 99% atau lebih sahamnya dimiliki oleh perseroan. Oleh karena itu, laporan keuangan NKA dan SDA akan tetap dikonsolidasikan ke dalam Perseroan.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Antam Tebar Dividen Rp 930,87 M atau 50% dari Laba 2021