Indonesia Pernah Diterjang Tiga Resesi, Mana yang Terburuk?

Maesaroh, CNBC Indonesia
12 October 2022 16:15
Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Resesi ketiga yang dialami Indonesia adalah pada 2020/2021. PDB nasional terkontraksi selama empat kuartal yakni dari kuartal II-2020 hingga kuartal I-2021.

Berbeda dari resesi 1963 dan 1998 yang dipicu oleh persoalan ekonomi, resesi 2020/2021 disebabkan oleh krisis kesehatan.

Krisis bermula dari menyebarnya virus Covid-19 dari China. Virus dengan cepat menyebar ke seluruh dunia hingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global pada 13 Maret 2020.

Untuk menekan penyebaran Covid-19, seluruh negara melakukan pembatasan mobilitas bahkan sebagian besar "mengunci" negara mereka dengan menutup perbatasan.

Akibatnya, lalu lintas barang dan manusia berkurang drastis secara global. Dunia bahkan seperti berhenti beraktivitas karena absennya aktivitas ekonomi mulai dari produksi, perdagangan, pariwisata, hingga belanja besar-besaran.


Ekonomi Indonesia pun langsung terjun bebas pada kuartal I-2020 dengan mencatatkan kontraksi sebesar 5,32% (year on year/yoy). Kontraksi mengecil pada kuartal III-2020 sebesar 3,49% (yoy), kuartal IV sebesar 2,17% (yoy), dan kuartal IV sebesar 0,70%.
Ekonomi Indonesia baru bangkit pada kuartal II-2021 dengan torehan pertumbuhan sebesar 7,07%.

Absennya aktivitas ekonomi membuat angka pengangguran dan kemiskinan melonjak tajam. BPS mencatat jumlah penduduk miskin pada September 2020 mencapai 27,55 juta orang, naik 2,76 juta orang dibandingkan September 2019 atau sebelum pandemi.

Tingkat kemiskinan juga melonjak 10,19%, level double digit yang pertama sejak September 2017.

Sementara itu, jumlah pengangguran pada Agustus 2020 tercatat 9,77 juta orang atau naik 2,67 juta dalam setahun.  BPS mencatat akibat pandemi sebanyak 1,77 juta penduduk juga tidak bekerja untuk sementara waktu sementara 24,03 juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja.

Survei Badan Program Pembangunan PBB (United Nations Development Programme/UNDP) juga menunjukkan, 24% UMKM Indonesia harus berhenti  beroperasi akibat pandemi. Sebanyak 35,2% responden harus menutup bisnis karena kekurangan modal sementara 30,2% karena penjualannya turun drastis.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular