
Lupakan Dulu yang Boncos, Saham Ini Sukses Kasih Cuan Gede

Di saat IHSG kembali merana, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.
![]() |
Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) kembali bercokol di jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham AMMS ditutup ambruk 9,26% menjadi Rp 98/saham.
Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 18,54 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 188,19 juta lembar saham. Namun, asing mengoleksi saham AMMS sebesar Rp 164,49 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak 3 Oktober hingga kemarin, saham AMMStercatat menguat sebanyak 4 kali dan melemah sebanyak 3 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham AMMS ambles 16,24% dan dalam sebulan terakhir, saham AMMS terpantau ambrol 57,39%.
Kini, harga saham AMMS sudah berada di bawah harga IPO-nya. Adapun harga IPO saham AMMS berada di Rp 100/saham.
Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Padahal beberapa hari sebelumnya, saham AMMS sempat bangkit dan melesat lebih dari 4%.
Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.
AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.
Sekadar informasi, dalam prospektusnya, AMMS berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]