Nah Lho! Credit Suisse Jual Savoy Hotel, Pertanda Apa?

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Jumat, 07/10/2022 17:50 WIB
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Credit Suisse akan melakukan pembelian kembali (buyback) surat utang senilai 3 miliar dolar franc Swiss atau US$ 3,03 miliar atau setara Rp 46,21 triliun (asumsi kurs Rp 15.254/US$) karena harga saham yang jatuh dan kenaikan terhadap utangnya.

Melansir CNBC International pada Jumat (7/10) bahwa Credit Suisse menjual Savoy Hotel yang terkenal di Zurich, memicu beberapa spekulasi bahwa mereka sedang kesulitan likuiditas.

"Transaksi tersebut konsisten dengan pendekatan proaktif kami untuk mengelola komposisi kewajiban kami secara keseluruhan dan mengoptimalkan beban bunga dan memungkinkan kami untuk memanfaatkan kondisi pasar untuk membeli kembali surat utang dengan harga menarik," kata Credit Suisse dalam sebuah pernyataan.


Hal itu terjadi setelah saham Credit Suisse sempat mencapai titik terendah sepanjang masa awal pekan ini, dan credit default swap mencapai rekor tertinggi, di tengah kegelisahan pasar atas masa depannya.

Credit Suisse kembali memulai tinjauan strategis besar-besaran di bawah kepemimpinan Direktur Utama baru setelah serangkaian skandal dan kegagalan manajemen risiko. Mereka berjanji akan memberikan informasi terbaru bersamaan dengan rilis kinerja keuangannya untuk kuartal III-2022 pada 27 Oktober 2022.

Sebelumnya, Credit Suisse pernah merugi senilai US$ 5 miliar atau Rp 76,27 triliun akibat masalah gagal bayar hedge fund Amerika Serikat (AS) Archegos Capital Management dan runtuh pada Maret 2021.

Sejak itu, mereka pun merombak tim manajemennya, menangguhkan pembelian kembali saham dan memotong dividennya untuk menopang masa depan.

Pada Kamis (6/10), saham Credit Suisse berakhir ke harga 4,22 franc Swiss, sementara sahamnya telah ambles lebih dari 50% di sepanjang tahun ini.

Hari ini, Credit Suisse mengumumkan penawaran tender tunai terkait dengan sekuritas senior yang berdenominasi senilai US$ 980 juta atau setara Rp 14,6 triliun, serta dengan 12 sekuritas berdenominasi US$ 2 miliar atau setara Rp 30,5 triliun. Penawaran tersebut akan berakhir masing-masing pada 3 November dan 10 November 2022.


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi