Kartel OPEC+ Bikin Harga Minyak Melambung Lagi, RI Apes?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
06 October 2022 14:15
minyak
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Minyak mentah dunia kembali melejit dipicu oleh perkumpulan negara-negara produsen minyak mentah dunia yang tergabung dalam OPEC+ telah menyetujui untuk memangkas produksi besar-besaran.

Sejak 26 September 2022, harga minyak mentah terus menunjukkan tren kenaikan setelah sempat berada pada level terendah pasca perang Rusia-Ukraina meletus di mana harga minyak Brent tercatat US$ 84,06 per barel, sementara light sweetatau West Texas Intermediate berada di US$ 76,71 per barel.

Penurunan harga minyak mentah nyatanya tak bertahan lama. Pada perdagangan hari ini, Rabu (5/10/2022) harga minyak Brent tercatat US$ 93,37 per barel, naik 1,7% dibandingkan harga penutupan kemarin. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate naik 1,4% menjadi US$ 87,76 per barel.

Kelompok produsen minyak mentah dunia, OPEC+ telah sepakat untuk melakukan pengurangan produksi.

Ini merupakan usaha untuk memacu pemulihan harga minyak mentah dunia yang telah turun di tengah kekhawatiran resesi ekonomi global akibat kenaikan suku bunga acuan dan dolar AS yang perkasa.

Sepanjang pekan ini harga minyak mentah Brent telah naik 4,37% secara point-to-point. Sementara WTI melesat 10,63% ptp.

Kendati demikian, ternyata ada beberapa negara yang diuntungkan di kala harga minyak dunia melonjak. Negara eksportir minyak mentah tentunya akan semakin diuntungkan saat harganya semakin tinggi.

Lalu mana saja negara penghasil minyak bumi terbesar? Simak daftarnya.

Negeri Paman Sam ini menempati urutan pertama sebagai negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia menurut BP Statistical Review 2022. Total produksi minyak bumi Amerika Serikat mencapai 16,58 juta barel per hari dan berkontribusi terhadap 18,5% produksi minyak dunia pada 2021.

Selanjutnya, posisi kedua ditempati Arab Saudi dengan jumlah 10,95 juta barel per hari atau berkontribusi terhadap 12,2% produksi minyak dunia pada 2021.

Peringkat ketiga ditempati oleh Rusia. Diperkirakan, negara yang satu ini menghasilkan minyak bumi sebanyak 10,94 juta barel per hari atau berkontribusi terhadap 12,2% produksi minyak dunia.

Kemudian, posisi keempat negara penghasil minyak terbesar di dunia adalah Kanada. Total minyak bumi Kanada mencapai 5,43 juta barel per hari atau berkontribusi terhadap 6% produksi minyak dunia.

Selanjutnya ada Irak yang bertengger di posisi kelima sebagai negara penghasil minyak bumi terbesar dunia dengan jumlah produksi 4,10 juta barel per hari atau berkontribusi terhadap 4,6% produksi minyak dunia.

China adalah produsen minyak urutan keenam terbesar di dunia dengan produksi 3,99 juta barel minyak per hari atau berkontribusi terhadap 4,4% produksi minyak dunia. Selain produsen, China juga merupakan konsumen utama minyak dunia.

Sementara itu, posisi ketujuh ditempati oleh Uni Emirat Arab. Jumlah produksi minyak bumi negara anggota OPEC ini mencapai 3,67 juta barel per hari atau berkontribusi terhadap 4,0% produksi minyak dunia.

Negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia kedelapan adalah Iran yang menghasilkan minyak bumi 3,62 juta barel per hari atau berkontribusi terhadap 3,3% produksi minyak dunia.

Brasil menempati posisi kesembilan sebagai negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 2,99 juta barel per hari atau berkontribusi terhadap 3,0% produksi minyak dunia.

Urutan terakhir dalam daftar 10 negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia adalah Kuwait. Negara timur tengah ini menghasilkan minyak bumi sebanyak 2,74 juta barel per hari atau berkontribusi terhadap 2,3% produksi minyak dunia.

Selain negara yang mendapatkan 'durian runtuh' saat harga minyak tinggi, justru ada negara-negara yang merana. Negara mana saja?

Pada dasarnya semua negara importir minyak dunia tertekan dengan kenaikan harga minyak dunia. Menguatnya dolar AS juga cukup menambah beban bari negara tersebut sebab minyak yang dibeli di banderol dengan dolar akan membuatnya lebih mahal dibanding dengan mata uang lainnya.

Tapi tetap saja, ada beberapa negara importir minyak terbesar yang akan semakin terpukul karena harga minyak kini mulai meninggi. Simak daftarnya!

Lalu, bagaimana Indonesia?

Persediaan minyak mentah yang semakin ketat tentunya akan menambah beban pada angka inflasi hampir di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Apalagi notabennya, Indonesia merupakan net importir minyak mentah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia, Indonesia setidaknya mengimpor minyak dari 9 negara yakni; Arab Saudi, Nigeria, Australia, Angola, Azerbaijan, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Qatar. Minyak yang didatangkan berupa minyak mentah dan juga hasil minyak (seperti BBM/bensin).

Total impor untuk minyak mentah adalah 8,01 ton dengan nilai CIF (Cost, Insurance, and Freight) mencapai US$ 4,03 miliar atau setara dengan Rp 57 triliun.

Sementara untuk hasil minyak (BBM), berikut adalah daftar negara importir hingga Mei 2018

Total impor hasil minyak lebih tinggi ketimbang impor minyak mentah, yakni mencapai 10,2 ton dengan nilai US$ 6,7 miliar atau Rp 95 triliun. Dari data di atas, dua impor minyak tersebut dijumlah menghabiskan uang negara sebanyak Rp 152 triliun.

Dengan kenaikan harga minyak dunia, Indonesia bakal ketiban apes. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Petralite dan solar bersubsidi pada awal September 2022, berdampak langsung pada melonjaknya angka inflasi.Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada periode September mencapai 1,17%. Dengan demikian inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai 5,95%.

Secara lebih rinci, inflasi yang melonjak didorong oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), antara lain Pertalite, Solar dan Pertamax pada awal September oleh pemerintah. Terlihat inflasi harga diatur pemerintah 13,28%.

Maka dari itu, jika kecenderungan harga minyak mentah dunia berada di US$ 100 per barel, maka yang ditakutkan yakni angka inflasi akan kembali naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/aum) Next Article Arab Saudi dan Rusia Berulah, Harga Minyak Langsung Ngamuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular