Saham yang Sukses Cuan Gede, Ada yang Betah Boncos Berjilid
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis (29/9/2022) kemarin. Ini merupakan koreksi IHSG selama lima hari beruntun sejak Jumat pekan lalu.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,58% ke posisi 7.036,198.
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG sejatinya sempat dibuka menguat 0,28% di posisi 7.096,55. Namun, sekitar satu jam berselang, IHSG langsung berbalik arah ke zona merah hingga akhir perdagangan sesi I.
Kemudian pada perdagangan sesi II, IHSG semakin terkoreksi dan tidak berhasil bangkit ke zona hijau lagi hingga akhir perdagangan sesi II. Padahal pada awal perdagangan sesi I, IHSG sempat menembus kembali level psikologisnya di 7.100. Namun, hal ini tidak bertahan lama.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali.
Sebagian besar saham mengalami koreksi yakni mencapai 423 saham. Sedangkan sisanya menguat sebanyak 149 saham dan stagnan sebanyak 114 saham. Investor asing kembali melakukan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 568,07 miliar di pasar reguler.
Saat IHSG ditutup kembali terkoreksi, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.
Saham emiten energi yakni PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham FIRE ditutup terbang 34,97% ke posisi harga Rp 220/saham.
Nilai transaksi saham FIRE pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 9,03 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 44,8 juta lembar saham. Investor asing mengoleksinya sebesar Rp 4,39 juta di pasar reguler.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 19 September hingga kemarin, saham FIRE hanya menguat sebanyak 2 kali, sedangkan sisanya melemah sebanyak 6 kali dan stagnan sekali.
Dalam sepekan terakhir, saham FIRE masih melejit 42,86% dan dalam sebulan terakhir, saham FIRE juga melesat 8,91%.
Belum diketahui secara signifikan terkait saham FIRE. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, FIRE masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 15,6 miliar pada semester I-2022.
Di sisi lain, FIRE tetap optimis meningkatkan kinerja penjualan tahun ini mencapai Rp 800 miliar. Target tahun 2022 ini tentunya juga bergantung pada sejumlah faktor termasuk fluktasi harga batu bara yang terjadi.
Untuk tahun 2022 pun perusahaan berencana untuk mulai mengirimkan batubara produksi sendiri ke pelanggan.
Di saat bersamaan, porsi dari kegiatan trading batubara juga bakal dikurangi. Salah satu pertimbangannya yakni fluktuasi harga batubara yang masih terjadi.
Adapun, target untuk tahun ini tidak jauh berbeda dengan raihan pada tahun lalu. Sepanjang tahun 2021 lalu, FIRE membukukan penjualan mencapai Rp 841,15 miliar.
Sebagai informasi, FIRE bergerak dalam bidang operasi dan investasi pada layanan energi, sumber energi, dan infrastruktur energi melalui anak perusahaannya.
(chd)