
Saham yang Sukses Cuan Gede, Ada yang Betah Boncos Berjilid

Saat IHSG ditutup kembali melemah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) kembali lagi memimipin jajaran top losers kemarin. Saham AMMS ditutup ambruk 9,77% menjadi Rp 120/saham.
Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 46,06 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 382,87 juta lembar saham. Asing juga mengoleksi saham AMMS sebesar Rp 23,8 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak 19 September hingga kemarin, saham AMMS mencatatkan penguatan hanya 2 kali. Sedangkan sisanya yakni 7 kali terkoreksi.
Dalam sepekan terakhir, saham AMMS ambrol 26,38% dan dalam sebulan terakhir, saham AMMS ambles 16,67%.
Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Namun, sudah berulang kali saham AMMS memimpin jajaran top losers secara harian.
Bahkan, saham AMMS terus mencatatkan koreksi hingga lebih dari 9% hingga kemarin. Pada pekan ini, hanya pada perdagangan Selasa lalu saham AMMS berhasil ditutup di zona hijau.
Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.
AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.
Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]