Kredit BTPN Semester I Naik 10%, Pengguna Jenius Tumbuh 19%

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Kamis, 29/09/2022 19:14 WIB
Foto: Henoch Munandar Direktur Utama Bank BTPN (tangkapan zoom

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat, pertumbuhan kredit sepanjang semester I-2022 naik sebesar 10% secara tahunan menjadi sebesar Rp 149,26 triliun.

Direktur Utama Henoch Munandar mengatakan, Bank BTPN telah secara konsisten berkomitmen menyediakan akses dan informasi serta mendampingi banyak masyarakat Indonesia sebagai bentuk partisipasi dalam pemulihan ekonomi nasional.

"Upaya ini pun telah membantu Bank BTPN bertahan dalam situasi pandemi yang berangsur-angsur membaik dan mencatatkan kinerja kuat dan sehat sepanjang semester I-2022," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/9/2022).


Selain itu, Henoch juga menyebut, pihaknya juga menjaga kualitas kredit agar tetap terjaga. Hal itu tercermin dari rasio gross-NPL yang tercatat di angka 1,35% per akhir Juni 2022, turun dibanding 1,46% pada periode yang sama tahun lalu.

"Angka tersebut juga di bawah rata-rata industri, yaitu 2,86%," ujarnya.

Ia menyebut, pertumbuhan laba bersih setelah pajak konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat naik menjadi Rp 1,67 triliun sepanjang semester I-2022.



"Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di Tanah Air, Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya," kata Henoch.

Sementara, untuk di bisnis digital, jumlah pengguna Jenius tumbuh 19% secara tahunan menjadi hampir 4 juta pada akhir Juni 2022 dari sekitar 3,3 juta per Juni 2021. Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 12% yoy menjadi Rp 17,3 triliun pada akhir Juni 2022 dari Rp 15,4 triliun setahun sebelumnya.

"Flexi cash/Total Disbursement Credit mencapai Rp 602 miliar, atau naik 148% yoy dari Rp 243 miliar," ungkapnya.

Bank BTPN juga terus melakukan inovasi aplikasi, termasuk akan meluncurkan produk kartu kredit digital dalam waktu dekat. Wakil Direktur Utama Darmadi Sutanto mengatakan, nantinya semua proses layanan pembuatan kartu kredit akan dilakukan secara digital.

"Dalam waktu dekat kami luncurkan produk kartu kredit. Semua melalui aplikasi mulai dari pengajuan, persetujuan, dan mengaktifkan dari aplikasi secara mandiri dari nasabah. Luncurkan bulan ini," ujarnya.

Menurutnya, Bank BTPN memiliki strategi produk untuk segmen ritel yang akan disosialisasikan melalui bank digitalnya, yaitu Jenius. "Kami mempunyai strategi produk di ritel akan disosialisasikan di aplikasi Jenius. Jenius bisa akses semua produk," ucapnya.

Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan

Bank BTPN juga menyoroti perkembangan perekonomian global yang akan mempengaruhi kebijakan moneter Bank Indonesia dalam menaikkan suku bunga acuan. Namun Direktur Utama Henoch Munandar mengaku, pihaknya belum dapat mengukur seberapa besar dampak kenaikan suku bunga terhadap bisnis perbankan.

"Kita tentu mengawasi perkembangan suku bunga. Tapi memprediksi berapa persen dampaknya kami harap tidak terlalu besar," ujarnya.

Henoch menyebut, perseroan juga terus memonitor kelancaran pembayaran para debiturnya. BTPN juga mencatat kehati-hatian perusahaan dalam memberikan kredit tercermin dari angka kredit bermasalah (gross Non Performing Loan/NPL) yang berada di level 1,35% atau mendekati 1,4%.

"Kenaikan suku bunga apa otomatis meningkatkan (bunga) kredit, kami terus memonitor performa, juga masih memonitor ketahanan debitur kami," tuturnya.

Henoch menambahkan, kenaikan suku bunga saat ini yang terjadi di berbagai negara tidak dapat dihindari. Hal itu sebagai bentuk respons dari dampak perekonomian global pasca Covid-19 dan perang yang menimbulkan krisis.

"Kami selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit di akhir-akhir ini," pungkasnya.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi