Bank Raya Ganti Dirut & Rombak Jajaran Direksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Kamis (29/9/2022) telah menyetujui perubahan direksi.
Berikut susunan dewan Komisaris dan Direksi Bank Raya yang baru:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Rudhy Sidharta
- Komisaris Independen: Eko B. Supriyanto
- Komisaris Independen: Rina Sa'adah
- Komisaris Independen: Rama G. Notowidigdo
- Komisaris: Achmad F. C. Barir
Dewan Direksi
- Direktur Utama: Ida Bagus Ketut Subagia *)
- Direktur Enterprise Risk Management, Compliance & Human Resources: Ernawan
- Direktur Keuangan: Akhmad Fazri
- Direktur Retail Agri dan Pendanaan: Dedy Hendrianto
- Direktur Digital dan Operasional: Bhimo Wikan Hantoro
*Efektif setelah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan
Selain pergantian direksi, Bank Raya mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau rights issue.
Jumlah tersebut setara 15,39% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada tanggal 31 Juli 2022.
Direktur Bank Raya Bhimo W Hantoro mengatakan dana hasil pelaksanaan PMHMETD setelah dikurangi seluruh biaya emisi akan digunakan untuk penguatan permodalan terutama ekspansi bisnis Perseroan melalui penyaluran kredit. Hal ini sejalan dengan pemenuhan kewajiban Perseroan sesuai dengan POJK No. 12/2020.
"Yang jelas akan digunakan untuk menjaga permodalan, fokusnya adalah untuk ekspansi kredit dalam bisnis digital," jelas Bhimo dalam Konferensi Pers, Kamis (29/9/2022).
Bhimo menjelaskan bahwa ke depan AGRO akan terus bertransformasi menjadi bank digital, banyak hal harus dilakukan agar bisa mengakomodasi kebutuhan customer.
"Penghimpunan dana yang diperoleh positif dengan proses fundamental yang baik, apalagi kami didukung oleh BRI sebagai induk usaha sehingga penambahan akun di Bank Raya akan semakin baik pada masa-masa mendatang," tegas Bhimo.
Untuk diketahui, hingga kuartal II 2022, Bank Raya melaporkan kinerja yang kurang memuaskan. Laba perseroan drop double digit saat persaingan di bank digital semakin sengit.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, laba bersih Bank Raya drop 41,3% menjadi Rp 15,37 miliar dibandingkan periode yang sama 2021 sebesar Rp 26,22 miliar.
Penurunan laba tersebut dipicu oleh penurunan pendapatan bunga sebanyak 38,2% menjadi Rp 542,85 miliar dari perolehan tahun sebelumya yang mencapai Rp 879,11 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
Jadi Digital Attacker BRI Group, AGRO Catat Kinerja Positif
(hps/hps)