
BTPN Angkat Keishi Kobata Jadi Direktur Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) mengumumkan pengangkatan Keishi Kobata sebagai Direktur baru menggantikan Hiromichi Kubo. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 23 Juni 2023.
"Bersama ini kami sampaikan dokumen yang memuat Perubahan Susunan Anggota Direksi Perseroan sesuai dengan Keputusan RUPSLBĀ Perseroan pada tanggal 22 Juni 2023," kata manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/7).
Berdasarkan hasil RUPSLB, berikut jajaran Direksi perseroan yang baru :
Direktur Utama : Henoch Munandar
Wakil Direktur Utama : Kaoru Furuya
Wakil Direktur Utama : Darmadi Sutanto
Direktur Kepatuhan : Dini Herdini
Direktur : Atushi Hino
Direktur : Merisa Darwis
Direktur : Keishi Kobata
Direktur : Hanna Tantani
Sepanjang kuartal I 2023, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat laba bersih senilai Rp 805 miliar, naik 7% secara tahunan (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 752 miliar.
Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, pertumbuhan laba bersih ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional sebesar 3% dan penurunan biaya kredit sebesar 4% yoy.
Menurutnya, pertumbuhan tersebut seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional yang kian menguat dan optimisme masyarakat terhadap geliat perekonomian memasuki masa endemi.
Permintaan kredit terdiri dari kredit di segmen korporasi dan usaha kecil dan menengah masing-masing meningkat sebesar 7% yoy dan 14% yoy, sementara pembiayaan syariah tumbuh sebesar 11% yoy.
Total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Maret 2023 mengalami peningkatan sebesar 5% yoy menjadi Rp 149,90 triliun, dari Rp 142,37 triliun per akhir Maret tahun lalu.
Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross non- performing loan (NPL) yang berada di level 1,38% akhir Maret 2023, turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,40% dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,6% pada akhir Februari 2023.
Biaya kredit menurun sebesar 4% yoy menjadi Rp 416 miliar pada Triwulan I-2023. Bank BTPN terus memantau kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit, dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit.
Selain itu, juga ada peningkatan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga sebesar 26% yoy sejalan dengan peningkatan kredit di segmen korporasi dan pembiayaan syariah dan naiknya pendapatan operasional lainnya sebesar 4% yoy.
Pendapatan bunga bersih naik sebesar 3% yoy menjadi Rp 2,94 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, dari Rp 2,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu, didukung oleh pertumbuhan kredit.
Sementara, beban bunga mengalami peningkatan, terutama karena kenaikan bunga deposito dan beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate.
Bank BTPN menyesuaikan kebutuhan dana pihak ketiga (DPK) dengan kebutuhan pendanaan kredit dan likuiditas, sehingga DPK tercatat meningkat 9% yoy menjadi Rp 116,37 triliun pada akhir Maret 2023, dari Rp 106,73 triliun pada akhir Maret 2022.
Pertumbuhan DPK disebabkan oleh peningkatan saldo deposito sebesar 10% yoy menjadi Rp 76,81 triliun, dari Rp 69,71 triliun, dan juga peningkatan saldo current account savings account (CASA) sebesar 7% yoy menjadi Rp 39,57 triliun, dari Rp 37,02 triliun. Sementara rasio CASA turun dari 34,7% menjadi 34,0%.
Bank BTPN juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 240,66% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 126,65% pada 31 Maret 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 29,3%.
Adapun aset BTPN sebesar 6% yoy menjadi Rp 204,00 triliun pada akhir Triwulan I-2023, dari Rp 192,38 triliun.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beban Bunga Bengkak, Laba BTPN Cuma Naik Tipis 7,1%