
Jangan Panik! Peluang Cari Cuan Masih Besar di Pasar Modal

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal dalam negeri beberapa hari terakhir mengalami tekanan cukup dalam. Hal itu bisa dilihat dari posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah tercatat mengalami penurunan dalam empat hari terakhir secara berturut-turut, sejak akhir pekan lalu (23/9) dari level 7.218 menuju level 7.000.
Chief Executive Officer Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya mengatakan, hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya aksi profit taking atau aksi ambil untung yang dilakukan investor, seiring ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Sehingga tidak heran jika IHSG terkoreksi, karena dana asing masih tercatat keluar, dari pasar modal Indonesia. "Dana asing sudah keluar hingga Rp 4 triliun," jelas Bernadus dalam diskusi Menangkap Peluang, Kala Pasar Keuangan Sarat Tantangan, yang diadakan CNBC Indonesia Kamis (29/9/2022).
Ia sendiri mengakui tekanan jual cukup deras terjadi belakangan ini karena kepanikan investor akan kondisi saat ini. Bahkan inflasi AS ujarnya telah menyentuh angka di atas 8% dan The Fed telah menaikan suku bunga hingga ke angka 3,25% atau tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Bagusnya, Bank Indonesia (BI) ujar Bernadus cukup baik merespons kondisi di luar, dan hal ini dianggapnya sangat positif untuk menjaga rupiah tidak terpuruk lebih dalam.
"Kita liat trade balance masih bagus, ekspansi dan daya beli juga bagus, yang diwaspadai memang imbas kenaikan BBM," jelasnya.
Kendati demikian, ia pun menuturkan bahwa investor tidak perlu panik, karena di tengah kondisi saat ini, tentu masih banyak saham-saham yang bisa menghasilkan cuan. Khususnya saham emiten berbasis komoditas atau emiten yang sumber pendapatannya banyak dihasilkan dari ekspor.
"Komoditi masih booming dan emiten energi di Indonesia banyak yang menguntungkan," pungkasnya.
Hal serupa juga disampaikan Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, Rudy Utomo. Menurutnya, di tengah kondisi saat ini menurutnya masih banyak saham emiten yang menarik.
"Tentunya saham-saham emiten yang sumber pendapatannya dolar namun pengeluarannya rupiah, itu menguntungkan," tambah Rudy.
Ia pun menghimbau investor untuk hati-hati dalam memilih saham di pasar modal. Ia menyarankan investor untuk bisa memilih saham-saham dengan valuasi harga yang masih murah dan potensi bisnisnya masih bagus.
Selain itu, ia juga menyarankan agar investor bisa dengan cermat memilih saham emiten yang sedang melakukan aksi korporasi untuk menggenjot bisnisnya ke depan.
"Kondisi saat ini tentu masih ada peluang saham-saham lain yang masih menarik," terang Rudy.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menilik Tren Investasi dan Perusahaan Sekuritas Terbaik
