
Saham AMMS Betah di Jajaran Losers Mulu, Nggak Bosen?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (29/9/2022), di tengah lesunya pasar keuangan global karena investor masih akan khawatir dengan potensi melambatnya ekonomi global. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 7,43 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 788 kali.
Sementara, Mayoritas saham siang ini terpantau masih mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 340 saham yang melemah dan 177 saham yang mengalami kenaikan dan sisanya sebanyak 155 saham stagnan.
Tadi pagi, indeks sempat rebound sejalan dengan pergerakan mayoritas indeks saham Asia. Namun sepertinya sentimen negatif dari kondisi ekonomi global masih mewarnai kondisi pasar hari ini.
Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers
Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Kamis (29/9/2022).
1. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), naik 33,74% ke Rp 218/unit
2. PT Net Visi Media Tbk (NETV), naik +21,55% ke Rp 282/unit
3. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), naik +16,13% ke Rp 288/unit
4. PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA), naik +15,29% ke Rp 181/unit
5. PT OBM Drilchem Tbk (OBMD), naik +11,65% ke Rp 460/unit
Saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,77 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 39,06 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham FIRE bergerak di rentang Rp 163-218/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham FIRE mencapai Rp 321,63 miliar.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 19 September hingga Rabu (28/9/2022), saham FIRE tercatat hanya sekali menghijau, dengan 6 kali ambles, dan 1 kali stagnan. Dengan ini saham FIRE tercatat mengalami kenaikan mencapai 41,56% sepekan dan naik 7,92% sebulan terakhir.
Belum diketahui secara signifikan terkait saham FIRE. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, FIRE masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 15,6 miliar pada semester I-2022.
Di sisi lain, FIRE tetap optimis meningkatkan kinerja penjualan tahun ini mencapai Rp 800 miliar. Target tahun 2022 ini tentunya juga bergantung pada sejumlah faktor termasuk fluktasi harga batu bara yang terjadi.
Untuk tahun 2022 pun perusahaan berencana untuk mulai mengirimkan batubara produksi sendiri ke pelanggan.
Di saat bersamaan, porsi dari kegiatan trading batubara juga bakal dikurangi. Salah satu pertimbangannya yakni fluktuasi harga batubara yang masih terjadi. Adapun, target untuk tahun ini tidak jauh berbeda dengan raihan pada tahun lalu. Sepanjang tahun 2021 lalu, FIRE membukukan penjualan mencapai Rp 841,15 miliar.
Sebagai informasi, FIRE bergerak dalam bidang operasi dan investasi pada layanan energi, sumber energi, dan infrastruktur energi melalui anak perusahaannya.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Kamis (29/9/2022).
1. PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS), turun -9,77% ke Rp 120/unit
2. PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), turun -6,99% ke Rp 426/unit
3. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), turun -6,6% ke Rp 184/unit
4. PT Wir Asia Tbk (WIRG), turun 6% ke Rp 470/unit
5. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharm (CARS), turun 5,68% ke Rp 83/unit
Saham PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 45,92 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 381,64 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham AMMS bergerak di rentang Rp 120-123/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham AMMS mencapai Rp 144 miliar.
Berdasarkan data perdagangan sejak perdagangan 19 September hingga Rabu (28/9/2022), saham AMMS hanya 2 kali menghijau dan 6 kali ambles. Dengan ini, saham AMMS telah mengalami penurunan mencapai 26,38% dalam sepekan dan turun 16,67% sebulan terakhir.
Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Namun investor yang masih cenderung melepas saham AMMS menilai bahwa harga saham AMMS yang sudah naik berhari-hari pada pekan kedua September. Ini membuat mereka merealisasikan keuntungannya.
Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.
AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.
Sekadar informasi, dalam prospektusnya, AMMS berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum) Next Article INDX Ambles, Tapi Saham Ini Cuan Lebih Dari 28%, Kamu Punya?
