
BUMN Diminta Expert di Bidangnya, Jangan Sok Ngerti Startup

Jakarta, CNBC Indonesia - Digitalisasi dan Startup telah mengubah peta bisnis di dunia. Namun sayangnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyadari kalau Kementerian yang dipimpinnya kekurangan talent digital. Oleh karena itu, dirinya meminta BUMN untuk melakukan rekrutmen ataupun melakukan pelatihan.
"BUMN harus bisa adaptasi lebih awal, pasalnya 40% digital ekonomi di ASEAN akan berada di Indonesia dan ini pertumbuhan yang luar biasa. Saya mendorong BUMN melakukan perbaikan ekosistem dan mulai pembangunan masyarakat digital," jelas Erick dalam BUMN NextGen Build Up Feature Leader di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Di sisi lain, Erick juga mengingatkan agar BUMN bukan jadi palugada namun menjadi expert di bidangnya karena bisnis digital dan startup ini tergolong baru.
"Jangan sampai yang bisnis minyak sok ngerti startup. Dahulu semua bikin rumah sakit, dan bikin hotel. Ngapain bisnis hotel tapi bukan expert di bidangnya? Di depan mata aja sulit eh (lalu menggarap) bisnis (lain) yang tidak dipahami," tegas Erick.
Berdasarkan data, menurut Erick setidaknya ada 103 hotel milik BUMN. Oleh karena itulah dia juga melakukan konsolidasi dan meminta kerja sama dengan venture capital, terkait investasi digital dan startup. Pasalnya, Erick ingin ke depan semuanya ada di Indonesia.
"Semua-muanya di Indonesia, (startup) besar hingga go public pun usahakan di Indonesia," pungkas Erick.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Sebut Ada yang Cemburu Soal Gaji Karyawan, Kenapa?