
Kena PHK Indosat, Kemudian 'Hidup' Dari Bunga, Bisa Nggak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo Hutchison telah memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Adapun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah, dan yang tertinggi mencapai 75 kali upah.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saeran mengatakan, ada pegawai yang mendapatkan kompensasi hingga miliaran rupiah. "Paling tinggi menerima kompensasi Rp 4,3 miliar rupiah gross," kata Steve, Minggu (25/9/2022).
Steve menjelaskan, saat ini sudah hampir 100% karyawan yang terdampak setuju dengan keputusan PHK ini. Mereka yang terdampak akan mendapatkan pesangon dengan jumlah besar tersebut.
Sementara itu, Director & Chief of Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Irsyad Sahroni mengungkapkan bahwa Indosat telah berkomunikasi secara langsung dan transparan dengan semua karyawan.
Semua telah memahami perlunya meningkatkan kelincahan dan bertumbuh lebih cepat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar saat ini.
"Oleh karena itu, inisiatif reorganisasi sangat penting untuk keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan. Inisiatif rightsizing ini didasarkan pada strategi bisnis ke depan dan pertimbangan yang komprehensif, yang diharapkan dapat menjadi langkah strategis yang membawa Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling dipilih di Indonesia," kata dia.
Seperti diketahui, PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia telah melakukan merger dan berlaku efektif mulai 4 Januari 2022. Penggabungan keduanya menghasilkan entitas hasil merger yang kini bernama Indosat Ooredoo Hutchison.
Sebelumnya, kedua pihak telah menandatangani perjanjian penggabungan bersyarat pada 16 September 2021 yang kemudian diperbarui pada 20 Desember.
Saerang menyatakan bahwa rata-rata karyawan yang terdampak memperoleh kompensasi miliaran rupiah.
"Nilainya rata-rata mencapai 1 miliar rupiah dan paling tinggi 4,3 miliar rupiah," sebut Steve ketika dihubungi detikINET, Jumat (23/9/2022) lalu.
Namun, ada sebagian orang yang berpikir bahwa karyawan yang mendapat kompensasi PHK hingga 1 miliar dapat diinvestasikan ke dalam aset yang dapat memberikan penambahan 'cuan', contohnya di pasar obligasi.
Di pasar obligasi, kita ambil contoh yakni obligasi ritel, di mana yang terbaru yakni Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dengan seri ORI022 yang akan diterbitkan pada Senin hari ini. Masa penawaran ORI022 berlangsung mulai hari ini hingga 20 Oktober mendatang.
Adapun kupon yang ditawarkan yakni sebesar 5,95% per tahun, dengan pembayaran kupon dilakukan tiap tanggal 15 setiap bulan.
Apabila karyawan yang terkena PHK Indosat tersebut kemudian berinvestasi di ORI022 dengan modal Rp 1 miliar, kupon sebesar 5,95% dan Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 15%, maka tiap tanggal 15 per bulannya, karyawan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari kupon sekitar Rp 4,2 juta. Nilai ini hampir menyamai upah minimum regional Jakarta, sekitar Rp 4,4 juta.
Berikut adalah simulasi perhitungan potensi keuntungan investor dari investasi ORI022.
Keterangan | Cara Hitung | Nilai (Rp) |
Nilai Investasi/Modal | 1.000.000.000 | |
Kupon per tahun | (1.000.000.000 X 5,95%) | 59.500.000 |
Kupon per bulan (Tanggal 15 tiap Bulan) | (59.500.000:12) | 4.958.333 |
PPh | (4.958.333 X 15%) | 743.750 |
kupon bersih per bulan | (4.958.333-743.750) | 4.214.583 |
Melebihi UMR Bekasi
Itu baru di Obligasi Ritel Indonesia. Lalu, bagaimana jika berinvestasi di surat berharga ritel lainnya?
Setelah simulasi dengan menggunakan Obligasi Ritel Indonesia dengan seri terbaru yakni ORI022, kemudian kita simulasikan kembali dengan menggunakan SBN ritel dengan jenis Savings Bonds Ritel (SBR) dengan seri terbaru yakni SBR011.
Contoh, karyawan tersebut membeli SBR011 senilai Rp 1 miliar, maka investor akan memeroleh kupon kotor senilai Rp 62,5 juta per tahun, atau setara Rp 5,21 per bulan.
Nilai tersebut sudah melampaui UMR Bekasi sekitar Rp 4,8 juta. Namun, sebagai catatan, kupon ini belum memperhitungkan potongan pajak.
Pemerintah mengenakan pajak 15 persen dari kupon yang diterima investor karena kupon ini tergolong penghasilan investasi. Perlu diketahui, besaran pajak kepada investor SBR ini lebih rendah dibandingkan pajak deposito yang ditetapkan sebesar 20%.
Dengan ini, maka karyawan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari kupon bersih sekitar Rp 4,4 juta.
Berikut adalah simulasi perhitungan keuntungan investor dari investasi SBR011.
Keterangan | Cara Hitung | Nilai (Rp) |
Nilai Investasi/Modal | 1.000.000.000 | |
Kupon per tahun | (1.000.000.000 X 6,25%) | 62.500.000 |
Kupon per bulan (Tanggal 10 tiap Bulannya) | (62.500.000:12) | 5.208.333 |
PPh | (5.208.333 X 15%) | 781.250 |
kupon bersih per bulan | (5.208.333 - 781.250) | 4.427.083 |
Setelah simulasi investasi di ORI dan SBR, calon investor juga dapat berinvestasi di Surat Utang Negara (SUN) atau Obligasi Negara (ON), dengan kode awalnya yakni FR.
Berinvestasi SUN untuk jenis ON dapat dilakukan di pasar perdana melalui mitra distribusi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Indonesia.
Untuk kuponnya, biasanya pembayaran kupon obligasi ON atau FR dilakukan setiap 6 bulan atau semi-annual. Rumusnya adalah kupon dikalikan dengan nilai nominal.
Karena dibayar dua kali dalam setahun, maka hasil perkalian antara kupon dan nilai nominal itu dibagi dua. Besaran kupon tersebut perlu dikurangi PPh sebesar 15%.
Sebagai contoh, salah satu karyawan Indosat yang terkena PHK ingin berinvestasi di SUN ON dengan modal sebesar Rp 1 miliar, dengan tingkat kupon yakni 7% dan PPh sebesar 15%. Maka tiap 6 bulan, karyawan tersebut akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp 25,3 juta.
Keterangan | Cara Hitung | Nilai (Rp) |
Nilai Investasi/Modal | 1.000.000.000 | |
Kupon (floating), semi-annualy | (1.000.000.000 X 7%) | 70.000.000 |
Kupon per 6 bulan | (70.000.000:2) | 35.000.000 |
PPh | (35.000.000 X 15%) | 5.250.000 |
kupon bersih | (35.000.000 - 5.250.000) | 29.750.000 |
Tak hanya mendapat keuntungan dari kupon saja, investasi di obligasi pemerintah juga akan mendapatkan keuntungan dari capital gain dari transaksi di pasar sekunder, jika harganya berada di atas harga beli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Yield SBN Lanjut Melandai