
Bos Garuda Pede Maskapai Bisa Laba US$647 Juta di 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) berpotensi mencetak laba US$647 juta pada 2026, setelah sebelumnya dilanda rugi besar.
Hal ini dikemukakan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (22/9/2024). Tidak hanya pada 2024, Kemenkeu bahkan melihat Garuda akan menuai laba sejak tahun ini hingga seterusnya.
Laba Garuda dapat mencapai US$399 juta pada 2023, US$589 juta pada 2024, dan US$631 juta pada 2025.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengaku percaya diri terhadap proyeksi laba tersebut.
"Percaya diri dong. Ikuti saja nanti, nanti kita akan Pubex. Kita sudah positif yang paling penting kan kalian sudah sering denger statement saya. Saya hanya akan terbangkan garuda, kalau dia menguntungkan," tegasnya usai rapat dengan Komisi XI DPR RI.
Dia mengungkapkan Garuda ke depannya hanya akan menerbangkan rute yang pasti menguntungkan.
"Nah, kalau kita sudah pasti untung, then berarti buku di bawahnya untung. Artinya kalau punya 5 pesawat untung, punya 100 pesawat lebih untung lagi kan. kamu percaya gak sama saya?Lagi rugi aja masih hidup, apalagi saat ini," paparnya.
Namun, lanjutnya, bukan berarti Garuda lupa dengan mandat menghubungkan negeri atau menyediakan akses penerbangan.
"Poinnya, karena kita punya mandat itu, terus kita memaksakan diri, memfasilitasi mandat tersebut. Lupa, kalau kita ini bukan departemen, tapi PT, apalagi go public. lupa bahwa yang penting dari sebuah bisnis itu adalah profitabilitas kan, nah sekarang kita akan nge-balance antara profitabilitas dan aksesibilitas. Ini yang mesti kita jaga," ujarnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deal dengan Kreditor, Garuda Terbitkan Surat Utang Rp 12,23 T