
BRMS Beberkan Kronologi Kerusuhan di Tambang Poboya

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) memastikan kerusuhan di tambang emas Poboya tidak mengganggu operasional perusahaan. Operasional bisnis sudah kembali berjalan seperti biasa.
Herwin Hidayat, Investor Relations BRMS tak menampik adanya demonstrasi yang berujung pembakaran alat berat di tambang emas milik PT Citra Palu Minerals (CPM). Ini adalah entitas usaha milik BRMS.
"Perusakan alat berat dilakukan oleh beberapa penambang liar. Peralatan ini dioperasikan oleh kontraktor pihak ketiga yang disewa oleh CPM," terangnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/9/2022).
Kondisi saat ini sudah kembali kondusif. Aparat kepolisian sudah turun tangan dan mengamankan lokasi,
Kerusakan alat berat juga sudah diasuransikan. "Pekerjaan pemboran dan pembangunan pabrik segera berjalan kembali seperti semula," imbuh Herwin.
Seperti diketahui, BRMS melalui CPM tengah membangun pabrik emas kedua di Palu, Sulawesi Tengah.Pabrik itu memiliki kapasitas pengolahan 4.000 ton bijih per hari.
Dengan adanya tambahan pabrik tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi emas perusahaan pada kuartal keempat tahun ini. Sebab, saat ini, melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals, memproduksikan emas hanya dari 1 pabrik yang berkapasitas 500 ton bijih per hari di Palu.
(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham BRMS Anjlok Lagi, Tersengat Isu Kerusuhan Bukan Ya?