Setengah Jalan Sudah Babak Belur, Gimana Nasib IHSG Sesi 2?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,59% di 7.154,49 pada sesi I perdagangan Rabu (21/9/2022).
Sejak awal perdagangan, IHSG sudah dibuka di zona merah. IHSG sempat tembus level psikologis 7.200. Indeks juga sempat menyentuh posisi terendahnya di 7.134,79.
Mayoritas saham mengalami koreksi. Sebanyak 322 saham drop, 187 saham menguat dan 170 saham stagnan.
Pasar saham AS ditutup ambles pada perdagangan Selasa (20/9) waktu New York karena investor masih waswas menantikan keputusan kebijakan The Fed.
Sementara itu, imbal hasil Treasury 10-tahun AS terus meningkat, setelah mencapai level tertinggi dalam satu dekade pada hari Senin (19/9).
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 313 poin, atau 1,01%. Sedangkan S&P 500 dan NASDAQ masing-masing melemah 1,13% dan 0,95%.
Suramnya perdagangan di Wall Street juga terlihat di seluruh sudut pasar di mana dari total 11 sektor di S&P 500, semuanya berakhir di zona merah.
Sementara itu dari dalam negeri BI diperkirakan juga akan ikut menaikkan 7-day reverse repo rate setidaknya 25 bps merespons langkah The Fed di tengah potensi kenaikan inflasi serta pelemahan rupiah.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks masih bergerak di rentang BB 7.138-7.190.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI berada di 38,82.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 bergerak di bawah garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di area negatif.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG berpeluang bergerak di rentang 7.138-7.190 terlebih dahulu di sesi II nanti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)