Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,59% ke 7.154,49 pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (21/9/2022) mengekor bursa Amerika Serikat (AS) di tengah penantian investor terkait kebijakan moneter The Fed. Begitu pula dalam negeri, pasar juga menanti kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,7 triliun dengan melibatkan lebih dari 18 miliar saham. Level tertinggi berada di 7.204,9 sesaat setelah perdagangan dibuka, sementara level terendah berada di 7.134,79 pukul 10:00 WIB.
Sementara, mayoritas saham siang ini memang mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 322 saham yang melemah dan 187 saham yang mengalami kenaikan dan sisanya sebanyak 170 saham stagnan.
Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers
Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Rabu (21/9/2022)
1. PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA), naik +25,64%, ke Rp 147/unit
2. PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), naik +20,87%, ke Rp 498/unit
3. PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), naik +14%, ke Rp 57/unit
4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), naik +9,87%, ke Rp 334/unit
5. PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL), naik +8,99%, ke Rp 97/unit
Emiten properti yang mengelola proyek-proyek yang berlokasi di Bekasi dan Serpong, PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 34,67 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 247,55 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham BAPA bergerak di rentang Rp 116-148/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham BAPA mencapai Rp 97,28 miliar.
Jika melihat data perdagangan sejak 12 September hingga Selasa (20/9/2022), saham BAPA hanya sekali menghijau, dengan 4 kali merah, dan 2 kali stagnan. Dengan ini, saham BAPA telah mengalami kenaikan mencapai 19,51% sepekan dan 18,55% sebulan terakhir.
Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham BAPA. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, sepanjang semester I-2022 saham BAPA masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 2,11 miliar.
Sebagai informasi, bergerak dalam bidang real estat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki dan mengelola proyek-proyek yang berlokasi di Serpong dan Bekasi, yaitu Bumi Serpong Residence, Taman Alamanda, dan Alamanda Regency.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Rabu (21/9/2022).
1. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM), turun -6,64%, ke Rp 394/unit
2. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharm (CARS), turun -6,25%, ke Rp 105/unit
3. PT Bumi Resources Tbk (BUMI), turun -5,36%, ke Rp 159/unit
4. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), turun -5,31%, ke Rp 535/unit
5. PT Hansel Davest Indonesia Tbk (HDIT), turun -4,81%, ke Rp 99/unit
Saham Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,81 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 52,23 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham SMDM bergerak di rentang Rp 394-432/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham SMDM mencapai Rp 1,88 triliun.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 12 September hingga Selasa (20/9/2022), saham SMDM tercatat 3 kali menghijau, dengan 3 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini, daham SMDM masih mencatatkan kenaikan mencapai 20,86% sepekan dan melesat 102,05% sebulan terakhir.
Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham SMDM. Jika melihat laporan keuangannya, SMDM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 83,42 miliar sepanjang semester I-2022 naik 99,09% dari Rp 41,9 pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa SMDM optimis bisa mengejar pertumbuhan penjualan dengan menggarap proyek yang sedang berjalan di mana emiten yang bergerak di sektor properti ini sedang fokus mengembangkan 3 kawasan.
Ketiga proyek utama ini meliputi Rancamaya Golf Estate, Royal Tajur dan Harvest City. Dari ketiga kawasan tersebut, SMDM menggarap proyek Kingsville kluster Amadeus Tahap 3, Ruko Kingshop tahap 2 di Rancamaya Golf Estate, Sakura Indica di Harvest City, serta low rise apartemen Royal Height tower B di Royal Tajur.
Guna menopang kinerja bisnis dan keberlanjutan usahanya, SMDM memiliki cadangan lahan (land bank) yang cukup luas. SMDM tersebar di proyek Rancamaya Golf Estate dengan luas 240 hektare (ha), Royal Tajur seluas 31 ha, serta Harvest City dengan luas 660 ha.
Land bank tersebut akan dikembangkan bertahap dengan pembukaan kluster-kluster baru yang fokus pengembangannya di arahkan ke housing (landed). Untuk proyek Harvest City, SMDM akan memperbanyak komersial area seperti kafe, restoran, supermarket bahan bangunan, dan berbagai jenis lainnya.
Pada tahun ini, SMDM menganggarkan belanja modal (capex) hingga Rp 100 miliar. Capex tersebut akan dialokasikan untuk pembelian lahan mentah dan pematangan lahan di sekitar proyek existing, serta perbaikan beberapa kamar dan fasilitas R-Hotel Rancamaya.
TIM RISET CNBC INDONESIA