Bos Sawit Ketiban Durian Runtuh, Harga CPO 'Ngegas' Terus

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
21 September 2022 09:22
Infografis/Panas Lagi Soal Kashmir, India Setop  Beli CPO Malaysia/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/Panas Lagi Soal Kashmir, India Setop Beli CPO Malaysia/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) naik di sesi perdagangan Rabu (21/9/2022). Kenaikan ini melanjutkan relinya sejak kemarin. Lalu, bagaimana prediksi harga CPO hari ini?

Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik 0,54% ke MYR 3.757/ton pada pukul 08:44 WIB.

Analis komoditas Reuters, Wang Tao menilai bahwa harga CPO akan menguji ulang titik resistance di MYR 3.796/ton, penembusan di atas dapat menyebabkan kenaikan ke MYR 3.847-3.897/ton.

cpo 21 septsumber: Refinitiv

Pada Selasa (20/9), minyak sawit berjangka Malaysia berakhir melesat 1,05% menjadi 3.737/ton atau US$ 820,68/ton dan mengakhiri penurunannya selama tiga hari beruntun. Kenaikan harga CPO terjadi disebabkan oleh lonjakan ekspor di tengah permintaan yang naik dari India menjelang hari raya besar.

Diler Kargo Intertek Testing Services melaporkan pada Selasa (20/9) bahwa ekspor CPO Malaysia periode 1-20 September 2022, naik 30,6% menjadi 950.827 ton dari 728.165 ton.

Sementara itu, India yang merupakan importir utama CPO dunia, kembali meningkatkan permintaan akan CPO Indonesia. India meningkatkan permintaannya untuk bersiap menghadapi festival Diwali bulan depan.

"India secara agresif membeli minyak sawit dari Indonesia karena harga menarik dan permintaan festival semakin dekat," kata Kepala Eksekutif Pialang Sunvin Group Sandeep Bajoria dikutip Reuters.

"Kami mengharapkan impor 2 juta ton antara Agustus hingga November," tambahnya.

Menurut The Solvent Extractors' Association of India (SEA) bahwa total permintaan India tersebut meningkat tiga kali lipat dari Indonesia, jika dibandingkan dengan periode empat bulan sebelumnya.

Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan bahwa permintaan dari India yang melonjak dapat membantu membawa stok minyak sawit Indonesia yang membengkak 6,69 juta ton pada akhir Juni 2022 kembali menjadi 4,5 hingga 5 juta ton pada akhir September 2022.

Selain itu, ringgit Malaysia yang terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian membuat harga CPO lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular