Pesan Erick Thohir Untuk Dunia, Prihatin Dulu Sampai 2027 Ya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi peringatan akan adanya resesi berkepanjangan. Isu geopolitik membuat perekonomian dunia kacau. Padahal, ekonomi global sedang dalam kondisi pemulihan. Kondisi ini membuat pemulihan ekonomi berjalan jauh lebih lambat.
Supply chain terganggu karena geopolitik. Pada 2023 sudah dikatakan akan terjadi resesi global, saya rasa baru akan pulih pada 2026-2027," jelas Erick dalam Youtube Channel Helmy Yahya, dikutip Selasa (20/9/2022).
Oleh karena itu, menurut Erick Indonesia harus bersiap. Terlebih, sinyal resesi semakin kuat,termasuk nilai mata uang Eropa yang terus melemah ditambah musim dingin akan segera datang.
"Indonesia memang punya pertumbuhan 5% yang cukup bagus dan rekam jejak yang cukup baik. Namun, tidak ada salahnya harus sedia payung sebelum hujan," tegas Erick.
Erick sudah beberapa kali mengingatkan Indonesia harus mewaspadai adanya ancaman resesi ekonomi global. Pasalnya, jika terjadi, dampaknya bisa cukup terasa bagi perekonomian Indonesia pada 2023 mendatang.
"IMF kemarin bicara tahun 2023 ini akan resesi dunia. Banyak negara akan bangkrut," ujarnya dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, Senin (15/8/2022).
Erick mengungkapkan, artinya, Indonesia harus memperkuat perekonomian dalam negeri agar faktor eksternal tidak terlalu mempengaruhi roda perekonomian Tanah Air. Dalam hal ini Indonesia harus memperkuat dari segi rantai pasok untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Ketika konsolidasi dalam negeri kuat, faktor eksternal harus kita perhitungkan karena ini, kan, rantai pasok. Nah, ini yang kita musti waspada terlepas di tahun ini kita lihat bagus, tahun 2023 harus waspada. Terus harus efisiensi," ungkanya.
Erick menjabarkan, Kementerian BUMN sendiri dalam menghadapi tantangan resesi dunia akan mendorong ekonomi kerakyatan melalui perusahaan besar BUMN yang sudah memiliki fundamental yang kuat.
"Ekonomi kerakyatan ada dua. Pertama bagaimana kita memastikan usaha mereka bisa ada pembiayaan, tetapi pendampingan tak kalah penting. Dan yang kadang-kadang kita terlupa tadi rantai pasok. Nah ini yang kita jaga," ucapnya.
Dalam hal ini, kata Erick, perusahaan BUMN melakukan konsolidasi atau bersinergi dengan perusahaan BUKMN lainnya untuk mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat meningkatkan usahanya atau bisa naik kelas. Sebab, penciptaan lapangan kerja terbesar juga dikontribusi dari sektor tersebut.
(RCI/dhf)