Wall Street Rebound, Bursa Asia Dibuka Cerah! Kode Buat IHSG

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
20 September 2022 08:57
bursa tokyo
Foto: REUTERS/Toru Hanai

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung cerah pada perdagangan Selasa (20/9/2022), di mana inflasi di Jepang tumbuh pesat pada periode Agustus 2022.

Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,8%, Hang Seng Hong Kong melesat 0,9%, Shanghai Composite China bertambah 0,54%, Straits Times Singapura naik 0,2%, ASX 200 Australia melonjak 1,02%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,76%.

Dari Jepang, inflasi pada periode Agustus lalu dilaporkan naik dan sudah berada di atas target bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ).

Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) atau indeks harga konsumen (IHK) Jepang pada bulan lalu naik menjadi 3% (year-on-year/yoy), dari sebelumnya sebesar 2,6% pada Juli lalu. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak 1991 silam.

Sedangkan IHK inti juga naik menjadi 2,8% (yoy), menjadi kenaikan yang tercepat dalam hampir delapan tahun terakhir. Hal ini karena adanya tekanan dari biaya bahan baku yang lebih tinggi dan yen yang lemah meluas.

Baik IHK maupun IHK inti telah melampaui target BoJ di kisaran 2% selama lima bulan berturut-turut. Namun, BoJ belum memungkinkan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat karena tingkat upah dan pertumbuhan konsumsi masih lemah.

Hal ini membuat BoJ dilema saat mencoba menopang ekonomi yang rapuh dengan mempertahankan suku bunga yang sangat rendah, yang pada gilirannya memicu penurunan yen yang tidak diinginkan yang juga dapat menaikkan biaya hidup rumah tangga.

Di lain sisi, IHK yang tidak termasuk makanan segar yang mudah menguap tetapi termasuk biaya bahan bakar juga naik dan sedikit lebih besar dari perkiraan pasar rata-rata untuk kenaikan 2,7%. Hal ini menjadi laju kenaikan tercepat sejak Oktober 2014.

Sementara itu dari China, bank sentral (People Bank of China/PBoC) memutuskan untuk tetap mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya pada hari ini.

Suku bunga acuan loan prime rate (LPR) tenor 1 tahun tetap berada di 3,65%, sedangkan suku bunga LPR tenor 5 tahun juga tetap di 4,3%.

Pekan lalu, suku bunga medium term lending facility (MLF) tenor 1 tahun juga bertahan di level 2,75%.

Dalam pernyataannya yang dirilis kemarin, PBoC sudah menyuntikkan likuiditas senilai CNY 2 miliar (US$ 286,54 juta) lewat suku bunga reverse repo 7 hari, dan tambahan CNY 10 miliar melalui suku bunga reverse repo 14 hari.

Serangkaian pemangkasan suku bunga yang dilakukan PBoC bertujuan membangkitkan perekonomian yang melambat.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung cerah terjadi di tengah rebound-nya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,64% ke posisi 31.019,68, S&P 500 bertambah 0,69% ke 3.899,89, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,76% menjadi 11.535,02.

Fokus utama investor masih tertuju pada keputusan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan diumumkan pada Kamis mendatang, di mana The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga tiga perempat poin.

Tak hanya The Fed saja, bank sentral utama di berbagai negara juga akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada Kamis, sehingga Kamis pekan ini disebut sebagai 'Super Thursday'.

Adapun bank sentral utama tersebut yakni bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB) dan BoJ.

Selain itu, investor juga tetap mengamati panduan tentang pendapatan perusahaan sebelum musim pelaporan berikutnya dimulai pada Oktober.

Di luar pertemuan The Fed, hanya ada beberapa rilis data ekonomi minggu ini, termasuk data perumahan Agustus pada malam hari ini dan klaim pengangguran awal pada Kamis mendatang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Perdana di 2024, Bursa Asia Dibuka Beragam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular