Bukan RI, Negara Ini Bikin Harga CPO Tiarap Berhari-hari

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali terkoreksi di sesi perdagangan Selasa (20/9/2022). Artinya, harga CPO telah melemah selama empat hari beruntun.
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan tergelincir 0,76% ke MYR 3.672/ton pada pukul 07:33 WIB.
Wang Tao, Analis komoditas Reuters menilai bahwa harga CPO hari dapat menembus titik support MYR 3.646/ton dan kemudian akan tergelincir ke kisaran MYR 3.481-3.583/ton.
![]() |
Minyak sawit berjangka Malaysia pada perdagangan Senin (19/9) berakhir ambles 2,17% menjadi MYR 3.700/ton (US$ 813,76/ton) dan menjadi penurunannya selama tiga hari beruntun karena ekspektasi produksi yang lebih tinggi pada bulan ini. Sementara, permintaan terhadap CPO tidak sebanding.
Asosiasi Pabrik Kelapa Sawit Semenanjung Selatan (SPPOMA) memprediksikan produksi CPO Malaysia pada periode 1-15 September 2022 di patok naik 7,5%.
Bajoria, Analis Sunvin Group mengatakan bahwa harga CPO Malaysia di banderol dengan harga yang sama dengan harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari. Padahal, biasanya harga CPO Malaysia lebih murah. Hal tersebut menurunkan permintaan CPO Malaysia dari India.
Senada, diler minyak sawit di India juga memprediksikan bahwa pembeli kini beralih ke CPO Indonesia karena lebih murah. Seperti diketahui, Indonesia telah memperpanjang pembebasan pungutan eskpor hingga 31 Oktober 2022, sehingga harga jauh lebih menarik.
"Penjual Indonesia sekarang berusaha keras untuk mendapatkan kembali pangsa pasar yang hilang dengan menawarkan diskon," kata Dealer minyak sawit yang berbasis di New Delhi dikutip Reuters.
"Saat ini, penjual Indonesia sangat kompetitif dibandingkan dengan Malaysia. Mereka memberikan diskon hingga US$5 per ton di bawah CPO Malaysia," tambahnya.
Laju CPO juga terbebani oleh harga minyak saingan yang terkoreksi. Harga minyak kedelai di Dalian pada Senin (19/9) ditutup turun 0,8%, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade anjlok 1%.
Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Namun, koreksi harga CPO masih terbatasi oleh pelemahan ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan menyentuh level terendahnya sejak Januari 1998, membuat komoditas ini menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Bos Sawit Perhatian! Harga CPO Hari Ini Anjlok Hampir 3%
(aaf/aaf)