Bank Sentral China Suntik Duit, Dolar Australia Nanjak

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Senin, 19/09/2022 13:40 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat melawan dolar rupiah pada perdagangan Senin (19/9/2022). Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) yang kembali menyuntikkan likuiditas ke perekonomian dengan memangkas suku bunga memberikan sentimen positif ke dolar Australia.

Melansir data Refinitiv, dolar Australia pagi tadi menguat 0,21% ke Rp 10.067/AU$. Mata uang Negeri Kanguru ini melanjutkan kenaikan 0,64% Jumat pekan lalu.

China merupakan mitra dagang utama Australia, saat bank sentralnya bertindak untuk memacu perekonomian, maka dolar Australia juga mendapat sentimen positif.


PBoC pagi ini menurunkan suku bunga reverse repo 14 hari guna menambah likuiditas di perekomomian. Suku bunga tersebut diturunkan sebanyak 10 basis poin menjadi 2,15% dari sebelumnya 2,25%. Langkah penurunan suku bunga reverse repo 14 hari menjadi yang pertama sejak akhir Januari lalu.

Sementara suku bunga reverse repo 7 hari sudah diturunkan pada Agustus lalu, termasuk beberapa suku bunga acuan lainnya.

Bank sentral pimpinan Yi Gang ini memangkas suku bunga acuannya loan prime rate (LPR) tenor 1 tahun menjadi 2,65% dari sebelumnya 3,7%. Sementara LPR tenor 5 tahun dipangkas menjadi 4,3% dari sebelumnya 4,45%.

Sepekan sebelumnya suku bunga medium term lending facility (MLF) tenor 1 tahun juga dipangkas sebesar 10 basis poin untuk beberapa institusi finansial.

Dalam pernyataannya yang dirilis hari ini, PBoC sudah menyuntikkan likuiditas senilai CNY 2 miliar (US$ 286,54 juta) lewat suku bunga reverse repo 7 hari, dan tambahan CNY 10 miliar melalui suku bunga reverse repo 14 hari.

Serangkaian pemangkasan suku bunga yang dilakukan PBoC bertujuan membangkitkan perekonomian yang melambat. Ketika perekonomian sukses dipau lagi, maka permintaan komoditas dari Australia tentunya akan meningkat. Hal ini yang memicu kenaikan dolar Australia.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor